Pixel Codejatimnow.com

Kekerasan Anak di Sidoarjo Tinggi, Komisi D Dorong Dinas P3AKB Segera Bertindak

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Zainul Fajar
Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, Dhamroni Chudlori saat ditemui di kantor DPRD Sidoarjo (Foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)
Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, Dhamroni Chudlori saat ditemui di kantor DPRD Sidoarjo (Foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)

Sidoarjo - Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo, Dhamroni Chudlori mendorong Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB (P3AKB) untuk segera lakukan kajian bersama akademi dalam menekan angka kekerasan serta pencabulan anak yang masih tinggi di Sidoarjo.

Dhamroni, saat melihat fakta bahwa angka kekerasan serta pencabulan terhadap anak masih tinggi, meminta Kepala Dinas P3AKB untuk tanggap menemukan formula penanganan kekerasan anak di Sidoarjo.

"Saya termasuk yang mendedikasikan Pokir (pokok pikiran), salah satunya ke Dinas P3AKB. Saya meminta untuk segera melakukan kajian bersama dengan akademisi agar dapat mengetahui faktor-faktor penyebab yang terjadi terhadap kekerasan serta pencabulan terhadap anak di Sidoarjo," paparnya.

Baca Juga: Duh! Kasus Pencabulan dan Kekerasan Terhadap Anak di Sidoarjo Masih Tinggi

Ia menilai hal ini penting karena dari kajian bersama akademisi akan dapat memetakan penyebab, penanganan serta antisipasi yang harus dilakukan oleh Pemkab mengenai kasus ini.

Baca juga:
Tahun 2023, Angka Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Lamongan Menurun

Politisi PKB tersebut juga menegaskan pihaknya sedang menggarap Perda mengenai perlindungan terhadap anak dan perempuan di Sidoarjo.

"Saya tidak ingin Perda ini hanya menjadi macan kertas. Jika sudah digedok, maka harus ada tindakan," tegasnya.

Baca juga:
Predator Anak di Probolinggo Mengganas, Sebulan Terungkap 3 Kasus Kekerasan Seksual

Menurutnya, semua pihak harus mengesampingkan egosektoral dan pikiran bahwa permasalahan ini bisa diampu oleh satu kedinasan saja.

"Karena dalam Rancangan Perda ini tidak menyangkut satu sektor saja, bukan hanya sektor Dinas P3AKB saja. Tanpa adanya rasa kepedulian dan penanganan tersebut saya rasa ego sektoral antar-OPD masih tinggi," tutupnya.