Pixel Codejatimnow.com

Kecelakaan Bus Ditabrak Kereta Api di Tulungagung, Korban Meninggal Bertambah

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Korban yang masih dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Korban yang masih dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

Tulungagung - Jumlah korban kecelakaan Bus Harapan Jaya dan Kereta Api Rapih Dhoho di Kabupaten Tulungagung, bertambah satu orang. Korban terakhir diketahui bernama Guntur, warga Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman.

Pria 35 tahun ini sebelumnya menjalani perawatan intensif di RSUD Dr Iskak Tulungagung. Namun karena kondisinya tidak berangsur membaik, korban dirujuk ke RS Saiful Anwar Malang pada Minggu malam. Dengan tambahan ini total terdapat 6 korban meninggal karena kecelakaan tersebut.

Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP Mohammad Bayu Agustian menerangkan korban meninggal sekitar pukul 10.00 WIB, di RSSA Malang. Kondisi korban tidak membaik sehingga dirujuk ke rumah sakit tersebut. Dari total 6 korban meninggal, 4 diantaranya tewas di lokasi kejadian dan dua sisanya meninggal saat menjalani perawatan.

"Ada tambahan korban meninggal 1 orang saat menjalani perawatan di RS Saiful Anwar Malang," ujarnya, Senin (28/2/2022).

Baca juga:
Polisi Sidoarjo Blusukan Dalam Bus di Terminal Purabaya, Ngapain?

Baca Juga: Evakuasi Bus yang Tertabrak Kereta Api di Tulungagung Berlangsung 12 Jam

Sementara itu, Bagian Informasi Humas RSUD Dr Iskak Tulungagung, Desy Rani menerangkan, terdapat 8 korban yang masih menjalani perawatan intensif. Mereka telah dipindahkan dari ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) ke ruang perawatan. Satu korban diketahui masih berusia 3 tahun. "Secara umum korban sudah berangsur membaik dan saat ini telah dipindahkan ke ruang perawatan," terangnya.

Baca juga:
Tabrak Pelajar di Kediri hingga Tewas, Sopir Bus Harapan Jaya Ditahan

Total keseluruhan korban yang dibawa ke rumah sakit ini sebanyak 19 orang. Dari jumlah ini 6 korban meninggal dunia dan 5 korban sudah diperbolehkan pulang karena dinyatakan telah sembuh. Biaya perawatan para korban ini sepenuhnya oleh Jasa Raharja. "Semua korban saat ini menjalani perawatan di Graha Mandiri," pungkasnya.