Pixel Codejatimnow.com

Gubernur Khofifah: Pasien Bergejala Ringan dan Tanpa Gejala Dirawat di Isoter

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Jajeli Rois
Khofifah saat meninjau RS Lapangan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) sisi Bangkalan dan Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Sidoarjo. (Foto: Humas Pemprov Jatim)
Khofifah saat meninjau RS Lapangan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) sisi Bangkalan dan Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Sidoarjo. (Foto: Humas Pemprov Jatim)

Sidoarjo - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, fasilitas isolasi terpusat (Isoter) hanya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang bergejala ringan dan tanpa gejala. Sementara pasien dengan gejala sedang dan berat akan diarahkan ke fasilitas rumah sakit rujukan Covid-19.

"Fasilitas isolasi terpusat ini disiapkan Pemprov Jatim bersama Pemkab/Pemko khusus bagi pasien tanpa gejala maupun bergejala ringan," kata Khofifah saat meninjau RS Lapangan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) sisi Bangkalan dan Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Sidoarjo, Minggu (6/2/2022).

Kedua tempat tersebut diaktivasi kembali sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 tanpa gejala dan dengan gejala ringan.

Untuk RS Lapangan BPWS Sisi Bangkalan sendiri disiapkan sebanyak 330 tempat tidur (TT) yang diperuntukan untuk melayani pasien Covid-19 tanpa gejala maupun gejala ringan di wilayah Madura.

Pada isoter di RS Lapangan BPWS juga dilengkapi dengan musala, TV, dan Wifi dengan dukungan 82 tenaga kesehatan (nakes) serta 6 mobil ambulans yang telah disiagakan.

Sementara MPP Kabupaten Sidoarjo disiapkan kapasitas tempat tidur yang tersedia adalah 85, dengan 10 nakes dan memiliki fasilitas untuk olahraga.

Baca juga:
Tekan Lonjakan Covid-19, Petrokimia Gresik Bantu Aktifkan Fasilitas Isoter

"Jadi kita harus melakukan langkah-langkah sinergitas antisipatif kolaboratif dengan seluruh stakeholder termasuk di dalamnya adalah dengan Forkopimda provinsi dan kabupaten/kota khususnya para kepala daerah," kata Khofifah.

Ia juga mengatakan bahwa isolasi mandiri (Isoman) dapat dilakukan jika kondisi rumah sesuai untuk dijadikan tempat isoman. Seperti memiliki kamar tidur dan kamar mandi yang terpisah. Sehingga kemungkinan terjadinya transmisi dapat dihindari.

"Tetapi kalau misalnya jika isolasi di rumah dihawatirkan justru berpotensi terhadap kemungkinan transmisi, maka silakan ke isoter," imbaunya.

Baca juga:
Kasus Covid-19 Melandai, Ruang Isoter di Kota Batu Kosong

Sebagai informasi, situasi Covid-19 di Jatim menurut data nasional per 5 Februari 2022 menunjukkan bahwa kumulatif konfirmasi kasus Covid-19 mencapai 409.431 kasus dengan penambahan 2.154 kasus baru. Sementara kasus aktif saat ini menyentuh angka 5.055 atau sekitar 1.23%. Sedangkan kasus aktif nasional mencapai 144.497 atau 3.23% dari kasus kumulatif konfirmasi 4.480.423.

Sementara itu tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim per 5 Februari 2022 menunjukkan BOR ICU RS 9%, BOR isolasi RS 8%, dan BOR RS Darurat 0%.

Turut mendampingi kunjungan saat di BPWS Sisi Bangkalan yaitu Bupati Bangkalan Abdul Latif, Kalaksa BPBD Jatim, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jatim, Dirut RSUD dr. Soetomo, Dirut RSUD Syaiful Anwar, Dirut RSUD Haji, Dirut RS Menur. Sementara di MPP Sidoarjo turut hadir Bupati Sidoarjo, tim Kodim serta Polres Sidoarjo.