Pixel Codejatimnow.com

Perkuat Pasokan Listrik Maluku, PJB Teruskan Pengelolaan PLTU Tidore

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Zain Ahmad
PT PJB siap untuk memperkuat pasokan listrik berkualitas untuk wilayah Maluku dan sekitarnya. (Foto: Dok, PLN)
PT PJB siap untuk memperkuat pasokan listrik berkualitas untuk wilayah Maluku dan sekitarnya. (Foto: Dok, PLN)

Surabaya - PT PJB kembali dipercaya mengelola operasi dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tidore dan siap untuk memperkuat pasokan listrik berkualitas untuk wilayah Maluku dan sekitarnya.

Hal ini diwujudkan dalam penandatanganan Amandemen IV Perjanjian Jasa O&M PLTU Tidore Tahap Supporting antara PJB dengan PLN Unit Induk wilayah Maluku dan Maluku Utara pada Rabu (19/1/2022) lalu di Kantor Pusat PT PJB.

Perjanjian ditandatangani oleh Direktur Utama PT PJB Gong Matua Hasibuan dan General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Adams Yogasara dan disaksikan oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Regional Sumalpana) PT PLN (Persero) - Adi Priyanto.

Kepercayaan ini diraih setelah PJB berhasil mengelola PLTU Tidore dengan baik. Apresiasi dan harapan besar turut disampaikan oleh Direg Sumalpana, Adi Priyanto. Menurutnya, PJB akan mampu meningkatkan performa dan keandalan PLTU Tidore.

Selama tahun 2021, PLTU Tidore telah berkontribusi menyuplai listrik sebesar 31% pada sistem kelistrikan tersebut. Sebagai pembangkit backbone sistem di Pulau Tidore-Ternate kinerja operasinya di tahun 2021 sangat memuaskan dengan pencapaian EAF sebesar 85,37%.

"Kami percaya, dengan kompetensi PJB dalam pengelolaan pembangkit melalui penerapan Aset Management secara konsisten sesuai dengan best practice yang ada, akan menjadikan PLTU Tidore setara dengan PLTU-PLTU yang ada di Jawa atau bahkan bisa menjadi lebih baik," kata Adi Priyanto, Selasa (25/1/2022).

PLTU Tidore, menurut Adi merupakan salah satu pembangkit yang termasuk dalam FTP-1 yang pada awal operasinya banyak mengalami permasalahan. Namun berkat kerja keras dan effort yang besar dari PJB dan PJBS yang berperan sebagai Aset Operator serta PLN Unit Induk wilayah Maluku dan Maluku Utara sebagai Aset Owner, secara bertahap kinerjanya dapat ditingkatkan.

Adi mengungkapkan bahwa tidak mudah untuk memenuhi kebutuhan listrik di Regional Sulmapana karena adanya sejumlah tantangan seperti kondisi geografis, ketersediaan infrastruktur pendukung, serta keterbatasan sumber daya manusia.

Baca juga:
Freeport Indonesia dan PLN Teken Perjanjian Sertifikat Energi Terbarukan

Kegiatan kerja sama jasa OM PLTU Tidore ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PJB, Gong Matua Hasibuan juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kepada PJB dalam pengoperasian PLTU Tidore 2x7 MW.

"Pelaksanaan kontrak di tahun 2022 ini telah memasuki tahun ke enam. Untuk menjaga sustainbility kinerja operasi pada PLTU Tidore, mohon dukungan dari PLN Regional Sulmapana dan UIW MMU untuk peningkatan kontrak dari supporting menjadi AMC di tahun berikutnya," ungkap Gong Matua.

PLTU Tidore merupakan salah satu dari 17 unit pembangkit di luar Jawa yang operasional dan pemeliharaannya dikelola oleh PJB dengan total kapasitas 1.168,3 MW. Pembangkit paling timur yang saat ini dikelola PJB ini beroperasi sejak tahun 2016 dan tercatat sebagai pembangkit batu bara pertama di regional Maluku dan Papua.

PLTU Tidore dibangun oleh konsorsium Shandong Machinery I&E Group Corporation dan PT Rekadaya Elektrika (anak perusahaan PJB) sebagai bagian proyek FTP tahap 1. Dengan total investasi sekitar Rp 283 Miliar,

Baca juga:
SIG Akselerasi Transisi Energi Hijau untuk Operasional Pabrik di Tuban

Tingkat Konsumsi Dalam Negeri (TKDN) PLTU Tidore dinilai cukup tinggi, yaitu sekitar 68%. Boiler, trafo, dan sebagian besar peralatan bantu pembangkit, merupakan karya anak bangsa.