Pixel Codejatimnow.com

Muktamar NU ke-34

Kenang Pertemuan dengan Bos Facebook, Jokowi Ingatkan NU tentang Metaverse

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Jajeli Rois
Presiden Jokowi memberi sambutan dalam Muktamar NU ke-34 di Lampung. (Foto: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden/jatimnow.com)
Presiden Jokowi memberi sambutan dalam Muktamar NU ke-34 di Lampung. (Foto: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden/jatimnow.com)

Lampung - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenang pertemuannya bareng Bos Facebook Mark Zuckerberg pada lima tahun lalu. Dari kenangan itu, Jokowi mengingatkan Nahdlatul Ulama (NU) tentang masa depan di dunia digital atau metaverse.

"Lima tahun lalu saya ingat betul bertemu dengan pemiliknya Facebook," ujar Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di acara pembukaan Muktamar ke 34 Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Daarussa'adah, Provinsi Lampung, Rabu (22/12/2021).

Jokowi menceritakan kenangannya lima tahun lalu, bermain tenis meja bersama Mark Zuckenberg. Permainan itu tidak menggunakan meja, bola ping pong. Hanya dengan menggunakan kacamata oculus, permainan ping pong atau tenis meja itu serasa 100 persen di dunia nyata, hingga keluar keringat.

"Dia (bos facebook) membisikan kepada saya. 'Presiden Jokowi ini baru awal. Nantinya semuanya akan virtual'. Semuanya akan muncul metaverse. Restoran virtual, kantor virtual, wisata virtual, Mal virtual," terangnya.

Presiden Jokowi mengingatkan semua tantangan itu dan hati hati-hati dalam menyikapinya dunia virtual. "Dan NU karena di dalam tema-nya Berkhidmat untuk peradaban dunia, hati-hati. Memang peradaban itu harus kita pengaruhi, agar maslahat bagi umat manusia di seluruh dunia khususnya di negara kita Indonesia," katanya.

Baca juga:
Demokrat Komitmen Sinergi dengan PBNU, AHY : Selamat Gus Yahya

Katanya, nanti semuanya seperti dakwah virtual, pengajian virtual, dan betul-betul bertemu seperti pertemuan di acara muktamar. Ke depan juga bukan tidak menggunakan video conference.

"Metaverse akan merubah. Saya tidak tahu apakah karena pandemi ini dipercepat lima tahun, sepuluh tahun, tapi pasti datang. Oleh sebab itu, kita semuanya harus siap dan kita bersama-sama, NU untuk peradaban dunia," jelasnya.

Baca juga:
Gus Yahya Ketum PBNU, Ini Harapan Ketua DPD RI

Jokowi menambahkan, Indonesia sekarang memimpin kekuatan G20. Peran serta Indonesia di G20, diharapkan juga dapat mempengaruhi kebijakan dunia yang berpihak kepada negara kecil dan berkembang.

"Indonesia juga ingin mempengaruhi kebijakan dunia yang berpihak kepada negara miskin, kepada negara berkembang, negara kecil, negara kepulauan, dalam segala hal. Utamanya dalam hal digitalisasi, perubahan iklim dan ekonomi hijau," terang Presiden Jokowi.