Pixel Codejatimnow.com

Setelah Ditangkap, Ini Pengakuan Bandar Sabu Rusun Sumbo

Editor : Budi Sugiharto  
Tersangka Muclish diperiksa Kepala BNNK Surabaya, AKBP Suparti.
Tersangka Muclish diperiksa Kepala BNNK Surabaya, AKBP Suparti.

jatimnow.com - Sudah satu bulan terakhir, Muclish mengaku menjadi pengedar narkoba jenis sabu. Namun, bisnis haram pria 43 tahun itu dilakukannya secara sembunyi-sembunyi.

Setiap meracik sabu yang hendak di tempat tinggalnya di Rusun Sumbo Blok i No. 166 Surabaya, dia menungu istrinya berangkat bekerja. Namun kini, bisnisnya pun terbongkar, pascadirinya ditangkap BNNK Surabaya.

"Saat istri saya bekerja, saya siapkan sabu yang saya beli berikut timbangan dan klip plastiknya. Saya kemas dalam paket hemat sesuai pesanan," aku Muclish di Kantor BNNK Surabaya, Senin (5/3/2018).

Bapak dua anak itu mengaku, jika sabu itu dibeli dari seseorang di Jalan Kunti Surabaya. Setiap 0,5 gram, dia membelinya dengan harga 600 ribu.

Biasanya, sabu 0,5 gram itu, ia racik menjadi 10 poket kecil. Hasilnya, 10 poket itu terjual Rp 1 Juta. Praktis, Muclish mendapat keuntungan Rp 400 ribu setiap mengedarkan 0,5 gram sabu.

Selain melayani pesanan pembeli dari luar rusun, Muclish tidak menampik jika warga di rusun tersebut kerap membeli sabu kepadanya. "Tapi kebanyakan, pesanannya dari orang luar rusun. Saya biasa mengantarnya sendiri ke pembeli," dalih pria yang juga sudah memiliki satu cucu ini.

Di rusun itu, pria asal Sampang Madura ini hanya tinggal bersama istrinya. Sementara dua anaknya yang sudah menikah, tinggal di tempat lain.

"Selama ini, saya bekerja serabutan. Saya mencoba bisnis (sabu) ini, agar dapat penghasilan tambahan. Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari," sebutnya.

Sementara itu, Kepala BNNK Surabaya, AKBP Suparti mengemukakan, Muclish diduga kuat menjadi pengedar jaringan Jalan Kunti Surabaya. Dalam pemeriksaan, Muclish mengaku mendapat sabu itu dari seseorang berinisial Y, yang saat ini tengah diburu.

"Kami masih identifikasi siapa orang yang disebut tersangka itu," paparnya.

Tim BNNK Surabaya menggerebek Muclish pada Kamis (1/5/2018) sekitar pukul 20.40 Wib. Kendati dalam penggerebekan itu petugas BNNK Surabaya sempat dikepung warga. Namun penangkapan itu akhirnya berhasil.

Baca juga:
Petugas KAI Daop 8 Ikuti Tes Bebas Narkoba, Jaminan Keselamatan Pelanggan

Selain Muclish, sejumlah barang bukti berhasil mereka amankan. 6 poket sabu seberat 2,08 gram, satu timbangan digital, satu HP dan uang hasil transaksi narkoba sebanyak Rp 500 ribu.

Reporter: Narendra Bakri
Editor: Budi Sugiharto

Baca juga:
Penjual Burung di Surabaya Terlibat Peredaran Sabu Jaringan Lapas