Pixel Codejatimnow.com

Sebelum Tenggak Racun, NW Sempat Curhat ke Petugas WCC

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Achmad Supriyadi
Universitas Brawijaya gelar konferensi pers terkait kasus NW.
Universitas Brawijaya gelar konferensi pers terkait kasus NW.

Mojokerto - NW sempat bercerita tentang dirinya dipaksa untuk melakukan aborsi oleh oknum polisi yang juga kekasihnya ke Woman Crisis Center (WCC) pada Agustus 2021.

Hal itu dibenarkan oleh Perwakilan staf kantor lembaga hukum UB Lucky Endrawati saat konferensi pers yang juga disiarkan langsung lewat Instagram resmi di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, Minggu (5/12/2021).

Baca juga: 

Menurut Lucky Endrawati, setelah kejadian tahun 2020 lalu dengan kakak tingkatnya inisial RAW, NW mendatangi tim layanan hukum meminta untuk diberikan pendampingan psikologis karena mengaku diperkosa dan hamil serta diminta untuk aborsi dua kali yang dilakukan oleh oknum polisi dengan meminum obat penggugur kandungan.

"Pada bulan Agustus 2021, karena kebetulan saya juga di WCC, NW ini berkonsultasi ke Mbak Ina petugas WCC, untuk kasus yang sekarang bersama oknum polri,” kata Lucky Endrawati dalam video di Instagram resmi UB seperti yang dilihat jatimnow.com, Senin (6/11/2021).

Ia menambahkan, sejak Agustus 2021 itu pihaknya sering berkomunikasi dengan NW untuk mendampingi psikis. Tim dari WCC mencoba mendampingi dan mendorong kekuatan NW untuk melanjutkannya ke proses hukum.

Baca juga:
Berita Trending Pekan Ini: Tewasnya Santri Gontor Hingga Terduga Hacker Bjorka

"Kita lakukan pendampingan, dan kita kuatkan dulu, selanjutnya proses hukumnya dulu Agustus akhir sampai September kemarin, November masih proses penguatan," terangnya.

Menurut Lucky, tim mencoba mendampingi psikis korban, sambil terus mendorong agar NWR bisa melaporkan kasus tersebut ke ranah hukum. Begitu pun yang terjadi saat kasus kedua menimpa NW dengan oknum polisi berinisial RB.

"Kami berpijak pada laporan resmi, harus ada legal standingnya korban sendiri yang laporan. Itu yang menjadi penegasan terkait perbuatan materiil kakak tingkatnya, dalam hukum itu yang harus laporan langsung korbannya,” paparnya.

Baca juga:
Mahasiswi Universitas Jember Tewas Misterius, Polisi Selidiki Teman Pria Korban

Penguatan pun terus dilakukan oleh tim termasuk dari WCC Dian Mutiara hingga bulan November 2021 lalu. Tetapi dirinya juga terkejut saat menerima kabar NW telah meninggal karena bunuh diri pada Kamis 2 Desember 2021 lalu.

“November masih proses penguatan untuk menempuh jalur mitigasi, hingga korban dikabarkan pada Jumat pagi meninggal. Memang NW ini sempat lapor ke WCC Dian Mutiara, tapi masih proses, ingin berkonsultasi dan masih pendampingan,” pungkasnya.