Pixel Codejatimnow.com

Dicalonkan Jadi Ketum PBNU, Ini Langkah Gus Yahya

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Zain Ahmad
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya

jatimnow.com - DPW NU dan PCNU se-Jatim secara resmi menginginkan dan mengusulkan atau mencalonkan KH Bustanul Akhyar sebagai calon Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai calon ketua umum (ketum) PBNU.

Pernyataan ini resmi diumumkan setelah beberapa kali digelar pertemuan, termasuk hari ini di Gedung PWNU Jatim Jalan Masjid Al Akbar Timur, Surabaya, Sabtu (16/10/2021).

Selepas acara, Gus Yahya menyampaikan jika dia sebagai yang direkomendasikan menjadi formasi yang diterima seluruh pihak termasuk pengurus wilayah dan cabang se-Indonesia.

"Saya kira selanjutnya tinggal bagaimana saya memperjelas tawaran yang saya ajukan kepada para pengurus cabang dan pengurus wilayah karena ini bukan cuma soal berhasil mendapatkan jabatan sebagai ketua umum PBNU saja. Tapi juga soal bagaimana mengkonsultasikan jaringan kepengurusan. PBNU, PWNU, PCNU. Kita juga safari dan kunjungan. Itu sudah biasa kita lakukan," ungkapnya kepada wartawan.

Baca juga:
Jamaah Masjid Aolia Gunung Kidul Rayakan Idul Fitri 5 April, Ini Respons PBNU

"Biasanya kalau ini aktif, saya tinggal melanjutkan dan memperjelas usaha cabang itu apabila memang pekerjaan sebagai ketua umum ini memang diberikan pelaksanaannya dan saya diterima sebagai ketua umum. Kita punya 521 cabang di seluruh Indonesia, ditambah dengan 35 pengurus istimewa di luar negeri, 34 pengurus wilayah," tambah Gus Yahya.

Menurutnya, cabang-cabang ini di seluruh Indonesia tersebar di semua kabupaten dan kota ini adalah outlet yang menyebar ke seantero Indonesia dan bisa menjadi pusat pencapaian agenda nasional terhadap masyarakat sampai akar rumput.

Baca juga:
Respons Gus Ipul saat Dijuluki Makelar oleh Cak Imin

Itu berupa agenda keagamaan atau agenda ekonomi sosial budaya dan lain sebagainya. Juga 521 itu jadi pusat pelayanan bagi NU untuk menyediakan pelayanan berbagai kebutuhan yang nyata dari masyarakat di lingkungan atau di daerah masing-masing tanpa pandang bulu.

"Ini pelayanan masyarakat dan melayani rakyat serta semuanya secara inklusif, karena kita semua menginginkan rakyat melalui NU. Ini nantinya diperjelas dan Insya Allah jadi bagian juga dari rancangan program yang dibagi dalam muktamar," jelasnya.