Pixel Codejatimnow.com

Rawan Kecelakaan, Jalur Cangar-Pacet Mojokerto akan Ada Rekayasa Lalin

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Achmad Supriyadi

jatimnow.com - Jalur alternatif yang menghubungkan Cangar, Kota Batu dengan Pacet, Kabupaten Mojokerto akan dilakukan rekayasa lalu lintas lantaran sering terjadi kecelakaan di turunan tajam Gotekan.

Akibat kecelakaan yang kebanyakan disebabkan rem blong itu kerap memakan korban luka hingga meninggal dunia.

Kontur jalan yang bagus dengan turunan tajam sepanjang 2,5 kilometer itu dinilai tidak layak dilalui oleh semua jenis kendaraan terlebih motor matic.

Hal itu menjadi atensi serius Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur untuk mengurangi jumlah kecelakaan di turunan Gotekan.

Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional UPT LLAJ Dishub Jatim, Yoyok Kristyowahono mengatakan, pihaknya bersama stakeholder telah meninjau di jalur tersebut. Bahkan ada ujicoba jalur yang dilakukan anggota Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat.

Baca juga:
Menantang Maut, Warga 2 Desa di Ponorogo Lewati Jembatan Bambu Reyot

"Kita tadi melakukan peninjauan dan dilakukan uji jalan atau test drive oleh perwakilan IMI. Mereka merekomendasikan agar motor matic tidak melintas turun di jalur itu, berbahaya," kata Yoyok, Sabtu (16/10/2021).

Ia menambahkan, akan ada rekayasa lalu lintas dengan rekomendasi pemberlakuan satu jalur untuk arah ke atas atau Cangar, Kota Batu. Sementara untuk jalur menurun atau ke arah Pacet akan dibuatkan jalur lain.

"Nanti yang di arah atas atau Batu, kita buat jalur lain tepatnya di dekat Sendi itu ada jalan masuk ke kanan. Terus masuk perkampungan yang tembus jalan sebelah kiri tikungan (Gotekan) di bawah, di situ ada jalanan. Kemungkinan begitu alternatif kita untuk menghindari kecelakaan," tukasnya.

Baca juga:
Upaya Tekan Laka di Jalur Maut Batu-Mojokerto, Imbauan hingga Check Point

Menurut Yoyok, rekomendasi pembuatan jalur ini akan dilaporkan atau disampaikan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta Pemkab Mojokerto dan ia berharap bisa terealisasi di Tahun 2022.

"Semoga Tahun 2022 bisa direalisasikan. Anggarannya ikut provinsi, karena itu jalur provinsi," pungkasnya.