Pixel Codejatimnow.com

Setelah Lamongan, 5 Daerah di Jatim Ini Juga Turun Level 1

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Ni'am Kurniawan

jatimnow.com - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa kembali mengumumkan 5 daerah di Jawa Timur telah mendapat assesmen Covid-19 dan turun ke level-1.

Hal tersebut, menunjukkan tren positif ditambah dengan meningkatnya asesmen daerah level-2 yang bertambah menjadi 19 daerah dan level-3 turun menjadi 13 daerah.

"Alhamdulillah hari ini sudah terjadi penambahan kabupaten/kota di Jatim yang masuk pada level 1. Total ada 6 kabupaten/kota yang berada pada level 1. Data ini berasal dari assesment situasi Covid-19 yang dirilis Kemenkes RI per hari ini," ujar Khofifah, Senin (13/9/2021).

Data tersebut diumumkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang dirilis pada Senin 13 September 2021. 5 daerah itu diantaranya Kabupaten Jember, Pasuruan, Gresik, Sidoarjo, dan Banyuwangi

Minggu lalu, Kabupaten Lamongan menjadi wilayah pertama mendapat asesmen Covid-19 yang turun di level-1. Penurunan asesmen Covid-19 ini juga diiringi dengan skema kelonggaran pembatasan sosial di Jatim.

Baca juga:
Pemprov Jatim Beber Kategori ASN yang Boleh WFH Selama 16-17 April 2024

Daerah yang bertambah masuk ke level-2 juga diantaranya, Tuban, Sumenep, Situbondo, Sampang, Probolinggo, Pamekasan, Ngawi, Nganjuk, Malang, Madiun, Kota Surabaya, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Kediri, Kota Batu, Kediri, Jombang, Bojonegoro dan Bangkalan.

Sedangkan penurunan angka di level-3 diantaranya Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Mojokerto, Magetan, Lumajang, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Blitar, Bondowoso, dan Blitar.

Baca juga:
Antusiasme Warga Surabaya Ikut Open House Idul Fitri di Grahadi

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu berpesan agar masyarakat harus tetap taat pada prokes dan penularan Covid-19 semakin bisa ditekan sehingga provinsi ini bisa lolos dari PPKM.

"Terima kasih atas sinergi, kerja keras, dan kekompakan dari semua pihak yang ikut mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim. Di dalamnya termasuk Forkopimda Jatim, TNI- POLRI, Pemkab/Pemko, tenaga kesehatan (nakes), tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, media, sektor swasta dan seluruh elemen masyarakat di Jatim," ucap Ketua IKA Unair itu