Pixel Codejatimnow.com

Kasus Covid-19 di Jatim Naik, Khofifah Pilih Ketatkan PPKM Mikro

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa

jatimnow.com - Meski kasus Covid-19 di Jatim tercatat naik, Gubernur Khofifah Indar Parawansa belum memutuskan adanya lockdown.

"Ndak, ndak (tidak lockdown)," ujar Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Selasa (22/6/2021).

Gubernur Khofifah lebih memilih PPKM Mikro secara ketat. Bila ada sebuah klaster di daerah, akan dilakukan mikro lockdown, seperti yang diterapkan di Kota Pasuruan serta Kota Malang.

"Katakan kalau sekarang itu mikro lockdown, ada di (Kota) Pasuruan. Lalu mikro lockdown di (Kota) Malang juga ada. Jadi satu gang di-lockdown atau beberapa rumah sekitarnya lockdown," terang dia.

Menurut Gubernur Khofifah, rencananya pengetatan PPKM mikro dilakukan di sejumlah daerah yang mengalami kenaikan kasus Covid-19.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

"Jadi begini. Kalau pengetatan PPKM, kita ini kan PPKM perpanjangan ke-9, sampai 28 Juni. Kalau PPKM pengetatan itu berarti di titik yang terkonfirmasi zona Covid-19 oranye dan merah," paparnya.

"Hari ini sebenarnya sudah dilakukan di Kota Pasuruan, Kota Malang. Ada Kabupaten dan Kota Mojokerto, Ngawi, di Kabupaten dan Kota Madiun juga. Hari ini juga sedang dilakukan pengetatan PPKM di 8 desa di lima kecamatan di Bangkalan. Kecamatan Kota ada tiga desa, Arosbaya dua desa. Lalu di Klampis, Geger, Burneh, masing-masing satu desa," sambung dia.

Baca juga:
PKK Jatim dan Unicef Berkolaborasi Geber Imunisasi Anak Pascapandemi

Saat ini, lanjut Gubernur Khofifah, PPKM mikro telah diterapkan di seluruh 38 kabupaten dan kota di Jatim.

"Jadi semua menerapkan PPKM. Sekarang penegakan PPKM di masing-masing daerah. Kalau ada pengetatan, ada jam malam. Nah penegakannya di kabupaten kota. Kita juga selalu koordinasi terus dengan 38 kabupaten dan kota," tegasnya.