Pixel Codejatimnow.com

Sebut Ada Kejanggalan dalam Pembagian Bansos, Kades di Bojonegoro Adukan Camat

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Kades Kepohkidul, Samudi saat melakukan pengaduan ke Polres Bojonegoro (Foto: Istimewa)
Kades Kepohkidul, Samudi saat melakukan pengaduan ke Polres Bojonegoro (Foto: Istimewa)

jatimnow.com - Kepada Desa (Kades) Kepohkidul, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Samudi mengadukan ASA, camat setempat. Pengaduan itu berkaitan dengan bantuan sosial (bansos).

Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Fran D. Kembaren membenarkan pengaduan tersebut. Pengaduan disampaikan Kades Samudi bersama istri dan rekan-rekannya pada Kamis (27/5/2021).

"Sudah kami terima pengaduannya, akan ditindaklanjuti," ujar Fran saat dikonfirmasi jatimnow.com, Sabtu (28/5/2021).

Fran menyebut bahwa saat ini pihaknya sedang mempelajari perihal pengaduan tersebut, sembari melakukan pendalaman terkait bukti-bukti di lapangan. Namun saat ditanya terkait rencana pemanggilan camat, Fran masih belum bisa memastikan.

"Sementara kami pelajari dulu terkait dengan pengaduan yang dibuat. Intinya pengaduan yang masuk ke kami akan kami tindaklanjuti," tegasnya.

Sementara itu, Kades Kepohkidul Samudi mengaku, pengaduannya itu didasari adanya kecurigaan dirinya terkait paket sembako yang dibagikan ke warga. Kata dia, banyak kejanggalan yang terjadi dalam proses pembagian paket sembako tersebut.

"Kalau yang awalnya saya kembalikan itu bunyinya untuk Covid-19. Tapi di dalam ada gambar bupati (Bupati Bojonegoro Anna Muawanah) sama tulisan minal aidzin walfaidzin. Silahkan diartikan sendiri," tambah dia.

Baca juga:
Pemkab Sidoarjo Salurkan Bantuan Beras untuk 700 Warga Korban Banjir

Sekedar diketahui, Pemerintah Desa Kepohkidul mengembalikan 68 paket Bansos Natura ke Kecamatan Kedungadem pada Rabu (19/5/2021). Samudi terpaksa mengembalikan 68 paket bansos itu, lantaran puluhan orang dalam data penerima bansos, bukan petugas pemutus mata rantai Covid-19 di desanya.

Kata Samudi, setiap paket bansos berisi satu botol sirup, dua kilogram beras, satu liter minyak goreng, satu kilogram gula pasir, satu kaleng biskuit dan satu bungkus jajanan.

Masih kata Samudi, setiap paket dibungkus tas kain warna-warni, yang di dalamnya disisipi kartu ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri berlogo Pemkab Bojonegoro dengan gambar Bupati Anna Muawanah.

Samudi mencurigai ada permainan yang dilakukan oleh Camat Kedungadem, mengingat sembako yang dia kembalikan ke kantor kecamatan malah dibagikan secara diam-diam kepada warganya.

Baca juga:
2.067 warga KPM di Mojokerto Terima Bantuan Cadangan Pangan Tahap Ketiga

"Yang kami adukan pak camat. Karena sumber masalahnya dari situ. Bingkisan lebaran yang kami kembalikan ke kantor camat mestinya dikembalikan ke pemkab lagi. Tapi malah diberikan ke orang lain. Jadi sumber masalahnya dari pak camat," beber dia.

Samudi juga mengaku telah mengantongi bukti-bukti yang kuat terkait kejanggalan atas pembagian paket sembako itu. Bahkan, lanjut dia, saat pembagian, petugas menggunakan mobil berpelat hitam.

"Foto aku ada mas," tandasnya.