Pixel Codejatimnow.com

Koperasi di Pujon Malang Jadi Pilot Project Penguatan Sektor Pangan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Titan
Menteri Koperasi-UMKM, Teten Masduki saat meninjau tempat pembesaran sapi dan gudang pakan Koperasi SAE Pujon, Malang
Menteri Koperasi-UMKM, Teten Masduki saat meninjau tempat pembesaran sapi dan gudang pakan Koperasi SAE Pujon, Malang

jatimnow.com - Menteri Koperasi-UMKM RI, Teten Masduki menyebut bahwa penguatan sektor pangan menjadi tumpuan Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Sehingga skema pembiayaan yang menjadi bagian dari penguatan sektor koperasi produksi, utamanya pangan perlu disiapkan. Hal itu dijelaskan Teten saat mengunjungi Koperasi Sinau Andandani Ekonomi (SAE) Pujon, Kabupaten Malang, Jumat (16/4/2021).

Menurut Teten, Koperasi SAE punya rekam jejak panjang dan tetap eksis hingga kini. Kegigihan mengantarkan Koperasi SAE dipilih Kemenkop-UMKM sebagai pilot project penguatan sektor pangan.

"Kami ingin menjadikan pilot project di sektor pangan seperti arahan Presiden Jokowi. Makanya perlu dipastikan segi pembiayaan, terlebih yang bergerak di produksi pangan. Koperasi ini butuh revitalisasi dan modernisasi dengan ekosistem yang kuat," ujar Teten.

Teten menyerahkan secara simbolis pembiayaan modal kredit senilai Rp 12,5 miliar ke Koperasi SAE Pujon. Modal itu dikucurkan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM), agar pembiayaan murah disertai pendampingan dalam manajemen bisnis.

"Jadi sifatnya bukan bantuan sosial, akan tetapi dana yang harus dikelola dalam mengembangkan usahanya. Selain menyalurkan kredit modal, juga diberi pendampingan dalam aspek manajemen. Kalau bansos, jadinya ya tak mendidik atau mencetak jiwa kewirausahaan," tutur dia.

Menteri Koperasi-UMKM, Teten Masduki saat meninjau tempat pembesaran sapi dan gudang pakan Koperasi SAE Pujon, MalangMenteri Koperasi-UMKM, Teten Masduki saat meninjau tempat pembesaran sapi dan gudang pakan Koperasi SAE Pujon, Malang

Harapannya, lanjut Teten, permodalan bisa dimaksimalkan Koperasi SAE untuk meningkatkan produksi susu sapi perah. Sebab produksi susu sudah mengalami penurunan rata-rata per ekor menghasilkan 11,5 liter tiap hari. Idealnya, sapi produktif per hari bisa menghasilkan 15-20 liter susu.

Baca juga:
DPRD Jatim Sahkan Perda Koperasi dan UMKM, Bukti Penguatan Pilar Ekonomi

"Dengan menurutnya produksi susu, koperasi menginginkan program peremajaan indukan sapi agar bisa meningkatkan produksi susu. Makanya harus ada pembesaran anak sapi dari peternak yang nantinya akan dibeli oleh koperasi. Agar lancar permodalannya ya harus diperkuat. Kualitas pakannya juga diperhatikan," tegas Teten.

Apalagi sesuai data yang ia terima pada Tahun 2020, Koperasi SAE Pujon mencatat keuntungan hingga Rp 3,6 miliar. Sebab selama masa pandemi, kebutuhan masyarakat akan minum susu meningkat.

"Sehingga menguntungkan pemasok susu seperti Koperasi SAE Pujon. Itu juga jadi salah satu hal utama kenapa koperasi itu jadi pilot project," ungkap dia.

Sementara Ketua Umum Koperasi SAE Pujon, Abdi Swasono mengatakan telah menandatangani akad bantuan pembiayaan pada 8 April 2021 di Surabaya. Dalam akad tersebut, Koperasi SAE Pujon akan mengkredit hutang dalam jangka waktu lima tahun.

Baca juga:
Pria Blitar Ditangkap Polisi Tulungagung, Penipuan Berkedok Koperasi Fiktif

"Untuk bunga tahunan sebesar 3 persen. Jadi kalau lima tahun, nanti yang kami bayarkan 15 persen. Mohon doanya agar program-programnya berjalan baik," urai Abdi.

Secara rinci, dari Rp 12 miliar yang telah dikucurkan itu, untuk kebutuhan pakan ternak sebanyak Rp 7,5 miliar, peremajaan sapi Rp 1,5 miliar untuk 60 sapi, mengembangkan kafe susu sapi perah Rp 3,5 miliar dengan luas lahan 5000 meter persegi.

"Bila melihat dari segi kendala, meningkatkan produksi susu berada pada jenis sapi dan pakannya. Kami tidak mengadakan sapi impor, karena harganya mahal, Rp 40 jutaan satu ekor dan harus adaptasi dahulu di Indonesia," pungkasnya.