Pixel Codejatimnow.com

Ini Motif Remaja di Mojokerto yang Aniaya Ibu, Bapak dan Adiknya Gunakan Martil

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Achmad Supriyadi
Remaja penganiaya keluarga yang diamankan Polres Mojokerto
Remaja penganiaya keluarga yang diamankan Polres Mojokerto

jatimnow.com - Remaja 17 tahun yang menganiaya ibu, bapak dan adik kandungnya mengaku nekat melakukan perbuatan itu karena sering disalahkan atau dibeda-bedakan oleh keluarganya.

Pelaku bernisial DMP itu menyebut dirinya sakit hati sama keluarganya karena sering dibedakan dengan orang lain.

"Karena mangkel (kesal) dibeda-bedakan sama anak tetangga. Itu lihat pintar, kamu bisa apa kamu goblok. Dari kecil sudah dibedakan, dipukul sampai sekarang," katanya di Mapolres Mojokerto, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: 

Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander mengatakan pelaku menganiaya bapaknya yang bernama Sugianto, ibunya Tatik Kuswatin (46) dan adiknya yakni Dayung Rahmat Adi Santoso (8).

"Pelaku adalah anak kandung. Dari pemeriksaan, ia melakukan aksinya didasari karena sakit hati karena dibedakan dengan adiknya," kata Dony.

Ia menyebut, tersangka melakukan penganiayaan itu menggunakan palu atau martil yang berada di gudang atau belakang rumah.

Baca juga:
4 Remaja di Trenggalek Aniaya Anak hingga Babak Belur, Ditangkap Usai Kabur ke Tuban

"Palu itu dihujamkan ke kepala orang tua ayahnya sebanyak satu kali. Lalu masuk ke kamar ibunya dan memukulkan palu itu sebanyak 4 kali hingga tidak tergerak lagi dan melihat ayahnya bergerak untuk bangun dan memukuli lagi sebanyak empat kali," ungkap mantan Kapolres Pasuruan Kota ini.

"Tiba-tiba, adiknya yang ada di sebelah ayahnya bangun. Pelaku juga memukulinya sebanyak empat kali. Setelah yakin bahwa para korban tak bergerak, ia keluar rumah. Sebelum keluar, pelaku membuka dompet orangtuanya dan mengambil uang senilai Rp 3.900.000," imbuhnya.

Tersangka kemudian membeli barang-barang diantaranya tas pinggang pada pukul 06.00 Wib. Ia kemudian berjalan menuju ke terminal untuk melarikan diri ke Solo.

"Tersangka ditangkap dan tidak melakukan perlawanan. Tersangka ini merupakan anak punk, dulu tersangka sering mengonsumsi lem namun dari pengecekan urine tidak mengandung zat adiktif lain atau narkotika," bebernya.

Baca juga:
Puluhan Pemuda Kawal Sidang Penganiayaan Pelajar hingga Tewas di Bojonegoro

Alumni Akpol 2000 ini menyebut, korban ayah dan adiknya dalam kondisi kritis sedangkan untuk ibunya dan sehat.

"Ayah dan adiknya dalam kondisi kritis karena ada pecahnya tengkorak kepala akibat benturan benda tumpul atau keras yang berbentuk palu. Sudah direncanakan, saat beraksi tersangka sambil mendengarkan musik di handphone dan muncul keinginan pembunuhan tersebut," tandasnya.