Pixel Codejatimnow.com

Banyuwangi Bikin Kalender Wisata Berkonsep Hybrid Pertama di Indonesia

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Rony Subhan
Menparekraf Sandiaga Uno membuka Banyuwangi Festival 2021
Menparekraf Sandiaga Uno membuka Banyuwangi Festival 2021

jatimnow.com - Pemkab Banyuwangi resmi meluncurkan 102 event agenda Banyuwangi Festival 2021, Rabu (17/2/2021), dibuka secara resmi oleh Menparekraf Sandiaga Uno.

Dalam acara yang dipusatkan di Pendopo Sabha Swagatha itu, ditampilkan atraksi dari Pantai Mustika dan Pantai Boom serta dialog dari Bangsring Underwater.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Banyuwangi Festival 2021 digelar mengusung konsep 'colorful hybrid' alias semua agenda wisata memadukan atraksi dalam jaringan/daring (online) dan luar jaringan/luring (offline).

Ini membuat Banyuwangi menjadi daerah pertama di Indonesia yang membuat kalender wisata (calendar of event) berkonsep hybrid.

"Bagi Banyuwangi, ini bukan soal keren-kerenan, bukan soal menjadi yang pertama. Tapi ini soal bagaimana aktivitas ekonomi tetap tumbuh, kreativitas anak-anak tetap diberi ruang, dengan cara dan konsep yang baru, yaitu berbasis pada teknologi," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Bupati Anas mengatakan, konsep hybrid yang diusung Banyuwangi bukan sekadar menyiarkan aktivitas luring ke media daring seperti YouTube maupun live media sosial, tapi sudah lebih jauh dari itu, yaitu mengintegrasikan konsep daring dan luring. Mulai dari aktivitas pariwisata hingga transaksi UMKM.

Bupati Anas menambahkan, selama tiga tahun berturut-turut, Banyuwangi ditetapkan sebagai daerah dengan penyelenggaraan festival terbaik di Indonesia. Berbagai atraksi wisata alam dan seni-budaya di Banyuwangi telah menyedot perhatian publik nasional dan internasional.

Namun di masa Pandemi Covid-19, lanjut Bupati Anas, Banyuwangi harus terus bersiasat agar para pelaku UMKM, ekonomi kreatif dan pariwisata bisa tetap menggeliat. Maka, muncullah Banyuwangi Festival denngan konsep hybrid.

Baca juga:
Jadi Sarana Pertumbuhan Ekonomi, Banyuwangi Festival 2023 Diluncurkan

"Dari sini kita juga banyak belajar, bagaimana teknologi memandu kebangkitan sektor pariwisata, UMKM, dan ekonomi kreatif. Mungkin kita belum terbiasa dengan hybrid concept, masih terus belajar memperbaiki kekurangan, tapi tidak ada pilihan lain. Kita harus hadapi, pelajari dan berjuang bangkit," ujarnya.

Menurut Bupati Anas, hybrid concept ini juga merupakan strategi pemasaran baru. Dia yakin ketika masyarakat banyak menyaksikan secara virtual akan membuat kian penasaran untuk datang ke Banyuwangi.

"Seperti kita sering menonton film Holywood atau Korea. Kita akan semakin penasaran untuk datang ke sana," jelasnya.

Bupati Anas menyebut, selain dari sisi ekonomi, hybrid concept dalam Banyuwangi Festival juga mendorong penguatan infrastruktur telekomunikasi di berbagai destinasi.

Baca juga:
Cikal Bakal Kesenian Jaranan Buto yang Menjadi Bagian dari Banyuwangi Festival

"Karena konsepnya hybrid, maka infrastruktur IT menjadi kekuatan penting. Desa-desa yang selama ini sudah kita dorong pembangunan infrastruktur IT-nya melalui program Smart Kampung, ke depan perlu terus diperkuat," tuturnya.

"Jadi ini sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui. Ekonomi UMKM, sektor kreatif, dan pariwisata mulai menggeliat dengan festival berkonsep hybrid dan di sisi lain infrastruktur IT yang akan terus tumbuh sampai desa bisa menjadi jembatan membuka akses pengetahuan bagi seluruh warga," pungkasnya.