Pixel Codejatimnow.com

Menikmati Keindahan Alam Mojokerto dari Ketinggian Paramotor

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Supriyadi
Menjadi penumpang paramotor sembari menikmati keindahan alam Mojokerto (Foto-foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)
Menjadi penumpang paramotor sembari menikmati keindahan alam Mojokerto (Foto-foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Matahari mulai menyinari Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Minggu (10/1/2021). Paramotor terlihat terbang berkeliling di atas areal persawahan desa tersebut.

Paramotor itu dikendalikan oleh Muhammad Akbar yang akrab disapa Ilung, seorang atlet paralayang nasional asli warga Desa Seduri, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Pria berusia 36 tahun itu berlatih paramotor di tanah kosong dengan berkeliling di atas hamparan sawah. Beberapa atlet paralayang muda asuhan Ilung juga berada di lokasi.

"Biasanya satu kali seminggu. Untuk keperluan atlet paralayang muda saat ini masih belajar teknik dasar. Karena minggu ketiga Januari ada diklat dari provinsi," ujar Ilung di lokasi.

Ayah tiga anak itu pun mengajak reporter jatimnow.com mencoba naik paramotor. Ilung berada di belakang sebagai pilot, sementara penumpang berada di depan.

Ilung dan para atlet muda paramotor berlatih di Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten MojokertoIlung dan para atlet muda paramotor berlatih di Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto

"Kalau boncengan, berat badan pilot 60 kilogram penumpang maksimal 80 kilogram. Untuk penumpang tidak ada batasan usia yang penting sehat jasmani dan rohani," terangnya.

Bermodalkan mesin Vittorazi Monster dari Italia seharga Rp 100 juta, pria bertubuh tinggi itu membawa terbang reporter jatimnow.com dengan paramotor.

Baca juga:
Cerita Atlet Paramotor Muda Asal Mojokerto

"Tadi kita berada di ketinggian sekitar 150 meter. Kisaran 5 menit kita terbang tadi," ungkapnya.

Ketika berada di ketinggian 150 meter, pemandangan alam dan hamparan sawah hijau yang indah tampak terlihat jelas.

Menurut Ilung, di masa Pandemi Covid-19, Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) memberikan surat agar tidak melakukan latihan dan kegiatan.

"Dari tanggal 24 Desember hingga 7 Januari 2021 tidak boleh latihan, terbang di manapun atau kegiatan apapun untuk mencegah penyebaran Virus Corona," bebernya.

Baca juga:
Viral Video Paramotor Gagal Take Off Lalu Nyangkut di Atap Sekolah Kota Batu

Ilung dan para atlet muda paramotor berlatih di Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten MojokertoIlung dan para atlet muda paramotor berlatih di Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto

Saat ini, Ilung melatih 6 atlet muda asli Mojokerto. Menurutnya, agar menjadi atlet, usia minimal berlatih 14 tahun dan maksimal 19 tahun.

"Kalau mau gabung monggo kita terbuka, tapi biaya mandiri karena dukungan dari kabupaten sangat kecil dan tidak bisa maksimal. Untuk penghobi monggo, untuk bupati yang baru saya berharap beliau mendukung kegiatan olahraga karena atlet Mojokerto sangat berpotensi," pungkasnya.