Pixel Codejatimnow.com

Perjuangan Warga Desa Druju, Malang Keluar dari Krisis Air Bersih

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Titan
Warga Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang patungan biaya membuat sumur bor
Warga Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang patungan biaya membuat sumur bor

jatimnow.com - Meski musim hujan, warga Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang ini justru mengalami krisis air bersih. Tercatat ada sekitar 70 kepala keluarga (KK) yang terdampak.

Untuk mengatasinya, warga dengan swadaya menggunakan sumur bor meski tidak berhasil. Sejumlah kolam akhirnya dibuat warga untuk menampung air hujan agar menjadi air bersih.

Warga setempat, Widi menuturkan, warga membuat kolam penampung air hujan dengan kedalaman 3 meter. Jika sudah penuh, warga bergantian mengambil air itu untuk kebutuhan sehari-hari.

"Ketika musim kemarau panjang, kami malah kesusahan. Biasanya membeli air bersih sekitar 5000 liter dengan harga Rp 110 ribu. Ada sih bantuan air bersih tapi gak cukup soalnya terbatas cuma 5000 liter untuk satu RT. Banyak yang tidak kebagian," jelas Widi, Rabu (6/1/2021).

Sehingga, lanjut Widi, warga dengan cara patungan membiayai pembangunan sumur bor. Meski sejauh ini belum bisa mengeluarkan air.

Baca juga:
Masuk Musim Hujan, 81 Desa di 17 Kecamatan di Lamongan Masih Alami Kekeringan

"Proyeknya berjalan sejak 2020 kemarin. Gak sukses gak keluar airnya. Proyek itu pun kami hentikan sebab sudah tak ada uang lagi. Total kebutuhan sumur bor sekitar Rp 200 juta," bebernya.

Masyarakat berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang segera merespon keluhan masyarakat sehingga bisa dibantu dalam pemenuhan air bersih.

Baca juga:
10 Desa di Lumajang Dilanda Kekeringan, Ratusan Warga Lakukan Salat Istisqa di Alun-alun

Beberapa waktu lalu PDAM Kabupaten Malang berencana memanfaatkan air di Sungai Lesti untuk mengatasi kekeringan di wilayah Malang selatan tersebut, yaitu Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Bantur, Donomulyo, Pagak dan Gedangan.

"Kami akan manfaatkan Sungai Lesti untuk atasi kekeringan di Malang selatan. Di sana memiliki potensi air cukup berlimpah dan bisa kita manfaatkan untuk mengatasi kekeringan tahunan di Malang selatan. Dengan kapasitas mencapai 500 liter/detik," tegas dia.