Pixel Codejatimnow.com

Anggota Dewan ini Ajak Mantan Penderita Covid-19 Lakukan Donor Plasma

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Jajeli Rois
Deni saat rapid test
Deni saat rapid test

jatimnow.com – Mantan pasien Covid-19 diminta untuk melakukan donor plasma. Ajakan itu disampaikan anggota DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono.

Menurutnya, terapi plasma ini dalam sejumlah kasus bisa membantu pasien agar tidak jatuh dalam kondisi yang lebih berat.

”Pemprov Jatim dan seluruh pemkab/pemkot harus hadir memberikan dukungan agar mantan penderita Covid-19 atau survivor Covid-19 secara sukarela mau mendonorkan plasma. Harus ada langkah dorongan dari pemerintah, termasuk dengan memberikan apresiasi, agar saudara-saudara kita mantan penderita Covid-19 bersedia mendonorkan plasmanya," ujar Deni, Selasa (1/12/2020).

Ia mengaku telah mengecek stok plasma konvalesen di Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya dan mengalami kekosongan.

Sejak Juli hingga November, PMI Surabaya mencatat ada 1.500 kantong plasma konvalesen disalurkan untuk membantu para penderita Covid-19.

”Kecukupan stok ini harus menjadi perhatian kita semua, karena kasus aktif dan kasus kematian akibat Covid-19 di Jawa Timur masih tinggi," ujar.

Seperti diketahui, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan secara resmi telah memulai penelitian Uji Klinik Terapi Plasma Konvalesen pada pasien COVID-19 pada September 2020.

Uji klinik ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/346/2020 tentang Tim Penelitian Uji Klinik Pemberian Plasma Konvalesen Sebagai Terapi Tambahan Covid-19.

Baca juga:
PMI Dukung Penuh Terapi Plasma Bagi Pasien Covid-19 di Jatim

Terapi plasma konvalesen pada Covid-19 hingga kini hanya boleh digunakan untuk kodisi kedaruratan dan dalam penelitian.

Manfaat terapi ini masih terus diuji efektivitasnya secara ilmiah. RSUD dr. Soetomo milik Pemprov Jatim termasuk salah satu RS yang memakai terapi plasma konvalesen untuk terapi pasien Covid-19.

Beberapa kasus membuktikan terapi plasma konvalesen membantu agar pasien tidak jatuh dalam kondisi berat.

"Penggunaan plasma darah dari penderita yang sudah sembuh untuk membantu pengobatan orang yang masih berjuang melawan virus sebenarnya bukanlah hal baru. Langkah serupa sudah pernah dilakukan saat pengobatan pada wabah penyakit flu babi pada tahun 2009, Ebola, SARS, dan MERS," papar Deni.

Baca juga:
22 Survivor Covid-19 Siap Donor Plasma Konvalensens di Jatim

Terapi ini dilakukan dengan memberikan plasma, yaitu bagian dari darah yang mengandung antibodi dari orang-orang yang telah sembuh dari Covid-19, kepada orang yang masih terinfeksi Corona.

"Kita semua masih menunggu vaksin, namun kita tidak bisa memastikan kapan waktunya. Segala upaya termasuk dukungan program terapi plasma konvalesen harus jelas dan jangan sampai terjadi kekosongan stok," harapnya.

"Kita bisa jatuh karena Covid-19, namun kita harus bangkit bersama-sama secara gotong royong mengatasi pandemi ini. Pemerintah harus hadir bersama-sama kita galang solidaritas, mengajak mantan penderita Covid-19 untuk mendonorkan plasmanya," pungkas Deni.