Pixel Codejatimnow.com

1 Jantan dan 6 Betina Lutung Jawa Dilepasliarkan di Hutan Coban Talun

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Achmad Titan
Tujuh ekor lutung Jawa yang dilepasliarkan
Tujuh ekor lutung Jawa yang dilepasliarkan

jatimnow.com - Tujuh ekor lutung Jawa dilepasliarkan ke hutan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur di hutan Coban Talun yang masuk kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo, Kamis (26/11/2020).

Ketujuh ekor lutung Jawa yang dilepasliarkan itu selama ini dikarantina dan menjalani rehabilitasi di Javan Langur Center, Coban Talun, Kota Batu setelah diamankan petugas BKSDA Jatim dari Probolinggo beberapa waktu lalu.

Baca juga:  7 Ekor Lutung Jawa Bakal Dilepasliarkan di Hutan Coban Talun

Project Manager Javan Langur Center - The Aspinall Foundation Indonesia Program (TAF IP), Iwan Kurniawan menjelaskan lutung Jawa yang dilepas terdiri dari satu jantan dan enam betina.

Sebelum dilepas, beberapa proses telah dilalui oleh ketujuh lutung Jawa tersebut.

Seperti pemeriksaan kesehatan agar terbebas dari penyakit berbahaya menular seperti TBC, hepatitis B, herpes simplex, SIV (Simian Immunodeficiency Virus), STLV (Simian T-lymphotropic virus) dan SRV (Simian Retro Virus).

Di setiap ekor lutung Jawa yang dilepasliarkan juga tertanam microchip transponder agar bisa dipantau secara intensif oleh tim monitoring TAF IP.

"Fungsi microchip bukan melacak tapi untuk mengidentifikasi identitas. Alat ini memiliki antena kecil seperti rambut," terang dia.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI BBKSDA Jawa Timur, Mamat Ruhimat menerangkan jika sejak tahun 2012 pihaknya telah melepaskan 102 ekor dalam 19 kali pelepasliaran. Di hutan Coban Talun ada 41 ekor dan hutan lindung Malang Selatan 61 ekor.

"Hasil pelepasliaran banyak lutung yang mampu bertahan hidup di hutan dengan baik bahkan berkembangbiak. Data tahun 2010-2011 ada 100 ekor di bentang hutan Coban Talun, Gunung Biru hingga Gunung Anjasmoro. Setelah pelepasliaran tujuh kali populasinya bertambah menjadi 155 ekor," beber Mamat.

Baca juga:
Tak Tega Lihat Beti Birahi, Warga Tulungagung Serahkan Lutung Jawa ke BKSDA Kediri

Bentang hutan di sana, tambah Mamat adalah kantung hutan hujan tropis alam pegunungan dengan jenis dan bentuk vegetasi yang beragam.

Bukan hanya lutung, beberapa hewan langka seperti Kukang Jawa, Macan Tutul Jawa, Elang Jawa, Kijang, Musang Linsang juga berada di sana.

"Hutan di sana sangat cocok bagi perkembangan lutung pasalnya 90 persen merupakan jenis tumbuhan pakan yang dikonsumsi Lutung Jawa, seperti Engelhardia spicata, Macropanax dispermus, Elaeocarpus glaber, Quercus sundaicus dan Litsea noronhae," tukasnya.

Selain itu keberadaan tumbuhan tingkat pohon juga mendukung hidup mereka. Apalagi lutung merupakan salah satu jenis monyet pemakan daun endemik yang tersebar di Jawa dan sedikit populasi di pulau-pulau kecil sekitarnya.

"Kegiatan ini harus berjalan secara kontinue karena lutung Jawa dianggap hewan yang rentan karena populasinya yang terus menurun sejak beberapa waktu lalu," ungkapnya.

Baca juga:
7 Ekor Lutung Jawa Bakal Dilepasliarkan di Hutan Coban Talun

Kelangsungan hidup Lutung Jawa sangat tergantung dengan keutuhan hutan tropis baik di pegunungan hingga dataran rendah dan daerah pesisir.

Ancaman utama yang berpotensi menyebabkan penurunan populasi Lutung Jawa di alam adalah hilangnya habitat akibat perubahan fungsi hutan.

Lutung Jawa sudah dimasukan dalam salah satu satwa yang dilindungi negara. Status perlindungan tersebut didasarkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi. IUCN Red List of Threatened Species Versi 2019.1 tahun 2019 memasukkan Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) pada kategori Vulnerable atau rentan kepunahan.