Pixel Codejatimnow.com

Dalam Lima Bulan, Sampah Medis di Kota Batu Capai 18,4 Ton

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Titan
Aktivitas di TPA Tlekung, Kota Batu
Aktivitas di TPA Tlekung, Kota Batu

jatimnow.com - Peningkatan sampah medis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu mencapai 18,4 ton saat masa Pandemi Covid-19 selama 8 bulan ini.

Kasi Pengolahan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Bambang Harnowo menjelaskan, jumlah itu terhitung sejak bulan April-September 2020. Sampah yang mendominasi paling banyak yaitu masker dan beberapa face shield.

Menurutnya, perhitungan itu merupakan jumlah yang diperoleh setiap triwulan sekali. Dalam penanganannya ada 12 armada yang khusus membawa sampah medis baik dari rumah sakit (RS) serta desa dan kelurahan setempat.

"Secara rinci tiap hari ada 100 kilogram. Nah tiga hari sekali sampah itu dikirim ke Mojokerto untuk dimusnahkan," jelas Bambang, Senin (23/11/2020).

Menanggapi itu, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, Yuni Astuti menerangkan bila sampah medis di Kota Batu meningkat karena adanya peningkatan pemakaian demi mencegah sebaran Covid-19.

Baca juga:
Masa Tenang Pemilu, APK Dimusnahkan di TPA Tlekung Kota Batu

Dalam pembuangan pun juga digolongkan menjadi beberapa item, yaitu item safety box berisi sampah medis tajam contohnya bekas jarum suntik hingga infus. Lalu item kuning berisi tabung bekas infus, sarung tangan lateks serta masker.

"Kemudian item hitam untuk sampah biasa seperti bungkus makanan, plastik dan sampah yang tidak berkaitan dengan cairan tubuh pasien serta lingkungannya," jelas Yuni.

Terpisah, salah satu petugas sampah medis, Hermanto membenarkan dalam kurun waktu 8 bulan terakhir ketika memilah sampah ia mengaku selalu membawa penuh sampah medis dari tiap desa.

Baca juga:
Cleaning Service RSUD Soewandhie Curi Limbah Medis untuk Dibuang ke TPS, Lho?

"Selain sampah rumah tangga, sampah medis juga banyak sekali. Tiap ambil sampah selalu membawa penuh di setiap boks. Baru saya pilah dengan bungkus kantong tersendiri baru di kirim ke TPA. Petugas juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar merusak sampah medis terlebih dahulu baru dibuang, tujuannya agar tidak dipakai kembali," tambahnya.