Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Tak Ingin Kasus Yaidah Terulang, MA-Mujiaman Siap Ngantor di Kelurahan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Paslon Machfud Arifin (MA)-Mujiaman dalam debat kedua Pilwali Surabaya 2020
Paslon Machfud Arifin (MA)-Mujiaman dalam debat kedua Pilwali Surabaya 2020

jatimnow.com - Debat Publik ke-2 Pilwali Surabaya 2020 yang digelar KPU mengusung tema 'Peningkatan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Surabaya'. Debat itu digelar di Dyandra Convention Hall, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Rabu (18/11/2020).

Debat ini diikuti dua pasangan calon (paslon), yaitu Paslon Nomor Urut 1 Eri Cahyadi-Armudji (Erji) dan Paslon Nomor Urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (MAJU).

Sesuai dengan tema yang diusung dalam debat ini, Machfud Arifin dan Mujiaman Sukirno tampil lugas. Keduanya tampak lebih enjoy dengan joke-joke segar. Namun tidak mengurangi bobot materi yang mereka paparkan.

Salah satu gagasan yang disampaikan Paslon MAJU yaitu berkantor di seluruh kelurahan di Surabaya secara bergiliran untuk meningkatkan pelayanan seluruh jajarannya terhadap masyarakat.

Gagasan itu juga lahir setelah Ibu Yaidah, warga Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya yang harus mengurus akta kematian anaknya hingga ke Kemendagri di Jakarta.

"Surabaya menjadi pembicaraan hampir seluruh masyarakat Indonesia karena Bu Yaidah harus mendatangi Kemendagri di Jakarta untuk mengadu kesulitan mengurus akta kematian anaknya di Surabaya," ungkap Machfud Arifin.

Baca juga: 

Tidak hanya kasus Ibu Yaidah yang menjadi perhatian Machfud Arifin. Dia juga menerima pengaduan satu keluarga miskin di Kejawan Lor yang lebih dari 30 tahun belum pernah menerima bantuan.

"Saya tidak ingin yang seperti ini terjadi lagi. Tidak boleh lagi ada pelayanan publik yang diskriminatif dan berbelit. Oleh karena itu, kami akan memastikan pelayanan terbaik untuk masyarakat dengan berkantor di 154 kelurahan secara berkala," ungkap mantan Kapolda Jatim ini.

Machfud Arifin manambahkan, pelayanan masyarakat yang baik akan berdampak pada kesejahteraan dan kemakmuran warga. Pelayanan yang baik ke masyarakat bisa dilakukan jika aparatur sipil negara (ASN), termasuk tenaga outsourcing disejahterakan dan dibahagiakan.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

Atas dasar itu Machfud Arifin ingin ASN bisa bahagia dengan memiliki waktu lebih bersama keluarga dan terjaga kesehatannya. Juga meningkatkan tunjangan mereka. Sebab kesejahteraan ASN hingga tenaga di luar ASN yang ada di pemkot menjadi bermuara pelayanan yang prima untuk warga.

Machfud Arifin yang juga mantan Kadiv IT Mabes Polri ini juga punya gagasan terkait penerapan teknologi di Surabaya. Sebab selama ini Surabaya disebutnya belum punya big data yang baik.

"Kami akan membangun data center dan pengolahan big data yang terintegrasi," tutur arek asli Ketintang, Surabaya ini.

Dengan memiliki big data yang terintegrasi, lanjut Machfud Arifin, pelayanan warga juga otomatis bisa tepat sasaran. Termasuk penyaluran bantuan-bantuan.

"Kami akan memberikan BLT 1 juta per KK (kepala keluarga). Semua itu bisa dilakukan dan tetap sasaran kalau ada data center dan pengolahan big data yang terintegrasi," tambah Machfud Arifin.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Machfud Arifin juga memastikan akan membuka 100 ribu lapangan kerja baru. Juga memastikan pemberian stimulus untuk UMKM Rp 50 miliar. Serta memastikan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat berbasis RT sebesar Rp 150 juta.

Sementara Mujiaman menambahkan, jika terpilih, Pasangan MAJU akan menciptakan suasana kerja yang kondusif, sehingga ASN berkembang dari sisi kapasitas maupun karir. Dengan begitu, ASN mampu melahirkan ide dan inovasi, tanpa dihantui rasa takut.

Pilwali Surabaya 2020 diikuti dua paslon. Paslon Nomor Urut 1 Eri Cahyadi-Armudji (Erji) diusung PDIP dan didukung PSI.

Kemudian Paslon Nomor Urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) yang diusung 8 partai, PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem, Golkar dan PKS. Serta didukung partai nonparlemen, Perindo dan Partai Gelora.