Pixel Codejatimnow.com

Pilkada Banyuwangi 2020

Ipuk Fiestiandani Siap Kembangkan BUMDEs untuk Gerakkan Ekonomi Desa

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Sandhi Nurhartanto
Cabup Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam diskusi 'Peran BUMDes dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa'
Cabup Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam diskusi 'Peran BUMDes dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa'

jatimnow.com - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi salah satu bagian penting dalam pengembangan Banyuwangi ke depan. Calon Bupati Ipuk Fiestiandani menyebut BUMDes menjadi bagian penting penggerak ekonomi desa di tengah masa Pandemi Covid-19.

"BUMDes kita dukung bersama agar bisa membuka lapangan kerja baru untuk warga desa, memperbaiki kualitas kehidupan, menumbuhkan semangat berwirausaha, memberdayakan kelompok marjinal dan mengurangi kemiskinan," ujar Ipuk.

Hal itu disampaikan calon bupati yang berpasangan dengann Calon Wakil Bupati Sugirah dalam diskusi bertema 'Peran BUMDes dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa' yang digelar Laskar Merah Putih Banyuwangi, Selasa (20/10/2020).

Ipuk menjelaskan, untuk mengembangkan BUMDes, yang dibutuhkan adalah Peta Potensi Desa (potensi SDM dan SDA). Di mana setiap BUMDes harus memiliki potensi desa untuk dioptimalkan melalui usaha yang sehat dan berwawasan lingkungan.

"BUMDes juga perlu memperkuat penguasaan teknologi tepat guna dalam proses produksi barang dan jasanya. Teknologi diperlukan untuk meningkatkan nilai tambah, tentu dengan tidak mengurangi tenaga kerja yang telah ada," jelas Ipuk.

Cabup Banyuwangi Ipuk Fiestiandani usai diskusi 'Peran BUMDes dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa'Cabup Banyuwangi Ipuk Fiestiandani usai diskusi 'Peran BUMDes dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa'

Ipuk menambahkan, ke depan kolaborasi semua pihak dibutuhkan untuk memperkuat BUMDes. Dia mengapresiasi sejumlah contoh, seperti pendampingan BUMDes Muncar dalam pengelolaan sampah laut, STOP (Stopping The Tap On Ocean Plastic) yang bekerjasama dengan organisasi nonpemerintah (non-governmental organization/NGO) dunia dari pemerintah Norwegia dan institusi bisnis Borealis dari Austria, Systemiq.

Baca juga:
KPU Banyuwangi Sebut Gugatan Paslon 1 Tidak Jelas dan Kabur

Sejak dijalankan 1,5 tahun lalu, kini pengelolaan sampah yang dilakukan BUMDes Muncar telah menjangkau 8.900 rumah tangga. BUMDes tersebut bahkan sudah berhasil menjual sampah yang diolah ke Surabaya dan Pasuruan. Per bulan BUMDes ini bisa mendapatkan hasil Rp 25 juta.

Ipuk menyebut, ke depan BUMDes harus lebih diperkuat dengan fasilitasi permodalan, jembatan permodalan lembaga pembiayaan (perbankan) agar bisa lebih ekspansif mengembangkan usaha.

"Kami juga akan memfasilitasi Kolaborasi BUMDes dengan BUMN agar BUMDes bisa masuk dalam mata rantai bisnis BUMN. Misalnya BUMDes bisa memasok kebutuhan batik, souvenir, makanan rapat dan sebagainya ke BUMN yang beroperasi di Banyuwangi. Termasuk BUMDes yang mengelola destinasi wisata bisa menjadi lokasi gathering BUMN," paparnya.

Ipuk juga menjanjikan stimulan peningkatan produktivitas dengan memberikan bantuan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing BUMDes, baik untuk kelengkapan alat produksi hingga peningkatan pelayanan BUMDes.

Baca juga:
Kuasa Hukum Ipuk-Sugirah Patahkan Tudingan Yusuf-Riza

Ipuk menjelaskan bahwa banyak potensi-potensi dan UMKM di desa-desa di Banyuwangi yang bisa berkolaborasi dengan BUMDes.

"Seperti di Desa Dadapan ada komunitas masyarakat yang mengolah sampah plastik menjadi paving dan pupuk organik. Itu bisa berkolaborasi dengan BUMDes," tambah istri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ini.

Sementara Ali Mansyur warga Desa Dadapan mengatakan, masyarakat di desanya secara mandiri membuat paving dan pupuk organik dari sampak plastik. Ke depan warga berharap pemerintah bisa terus mengoptimalkan BUMDes.