Pixel Codejatimnow.com

75 Persen Santri di Kota Probolinggo yang Keracunan Dinyatakan Sembuh

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mahfud Hidayatullah
Para santri di Ponpes Riyadhus Sholihin, Kota Probolinggo yang keracunan dibawa ke puskesmas dan rumah sakit
Para santri di Ponpes Riyadhus Sholihin, Kota Probolinggo yang keracunan dibawa ke puskesmas dan rumah sakit

jatimnow.com - Ratusan santri putri di Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadhus Sholihin, Kelurahan Kademangan, Kota Probolinggo yang diduga keracunan makanan, 75 persen sudah sembuh.

"Sekitar 75 persen santri yang keracunan sudah ditangani dan kondisinya sudah sembuh," kata Plt Direktur RSUD dr Muhamad Saleh Kota Probolinggo, dr Abrar Kuddah, Jumat (21/8/2020).

Abrar menyebut, berdasarkan data yang didapatnya, dari jumlah 150 santri yang diduga keracunan makanan, 75 persen di antaranya sudah sembuh. Sehingga bisa dipastikan saat ini yang menjalani perawatan hanya tinggal puluhan santri.

"Mereka sudah ada yang dijemput keluarganya karena dikondisinya sudah mulai sembuh. Namun untuk puluhan santri lainnya masih menjalani perawatan dengan kondisi yang terus membaik," tambah Abrar.

Baca juga:  Ratusan Santri di Kota Probolinggo Diduga Keracunan Makanan

Abrar menyebut, untuk penyebab para santri keracunan diduga karena makanan yang mereka konsumsi.

Baca juga:
Ini Kronologi Santri Ponpes di Banyuwangi Diduga Keracunan

"Namun makanan apa yang menyebabkan keracunan para santri ini masih kita tunggu hasil uji laboratorium," tegasnya.

Abrar juga memastikan bahwa semua biaya perawatan para santri ditanggung oleh Ponpes Riyadhus Solihin.

"Biaya perawatan santri yang keracunan, semua ditanggung oleh pondok. InsyaAllah dua sampai tiga hari lagi semua santri sudah bisa sembuh," tambahnya.

Baca juga:
30 Santri di Ponorogo Diduga Keracunan, Polisi Ambil Sampel Makanan

Ratusan santri keracunan diduga karena mengonsumsi makanan pada Kamis (20/8/2020) usai Salat Subuh. Di mana pada Rabu (19/8/2020), ponpes tempat mereka belajar menggelar acara menyambut malam 1 Muharram 1442 Hijriyah.

Ratusan santri dilarikan ke puskesmas dan RSUD dr Muhammad Saleh Kota Probolinggo. Beberapa di antaranya dirawat di pondok pesantren mereka.