Pixel Codejatimnow.com

Pandemi Covid-19

Wabup Pasuruan Minta Pengambilan Paksa Jenazah Pasien Tidak Terulang

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Moch Rois
Wakil Bupati Pasuruan, A Mujib Imron
Wakil Bupati Pasuruan, A Mujib Imron

jatimnow.com - Wakil Bupati (Wabup) Pasuruan, A Mujib Imron mengaku prihatin atas terulangnya tindakan warga membawa pulang paksa jenazah pasien dari rumah sakit (RS).

Di Pasuruan, sudah dua kali insiden itu terjadi. Terakhir aksi itu dilakukan warga Desa Kedawang, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan yang membawa pulang paksa jenazah pasien di RSUD R Soedarsono Kota Pasuruan, pada Sabtu (25/7/2020).

"Kami sangat prihatin dan menyayangkan kepada warga kami dari Nguling. Mestinya harus berkomunikasi lebih dulu dengan petugas rumah sakit, mestinya," jelas Wabup Mujib Imron.

Wabup Mujib Imron juga meminta agar peristiwa serupa jangan sampai terjadi lagi. Selain ada konsekuensi hukum bagi yang melanggar, masyarakat diminta jangan sampai terprovokasi dengan isu miring yang tidak ada dasarnya.

"Ini jangan sampai terulang kembali, karena ini ada aturan. Di masa pandemi ini sangat riskan. Nanti takutnya dijadikan alasan-alasan yang tidak mendasar," tambahnya.

Baca juga:  Lagi, Warga Ambil Paksa Jenazah Pasien dari Rumah Sakit di Pasuruan

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Untuk mencegah Covid-19, Wabup Mujib Imron menyebut bahwa para ulama dan pengasuh pesantren sudah membuat maklumat untuk menyikapi pandemi ini.

"Kami sangat berharap kepada masyarakat Kabupaten Pasuruan, khusunya warga Nguling, kalau ada apa-apa saling komunikasi. Pak bupati selalu membuka keran-keran itu, bahkan pak bupati sudah terus melaku sosialisasi," jelasnya.

"Ulama dan para pengasuh pesantren sudah membikin maklumat. Bhkan Kamis kemarin bupati bersama forkopimda melakukan pertemuan ulama umaro untuk terus melakukan sosialisasi," tegas Wabup Mujib Imron.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

Adapun langkah yang akan diambil pascainsiden ini, Mujib mengatakan jika kunci persoalan ini adalah pengedukasian masyarakat. Selain itu, upaya pemberian probiotik dan vitamin kepada masyarakat yang terlibat dalam pengambilan paksa jenazah tersebut bakal dilakukan, untuk menghindari potensi penularan Covid-19.

"Yang akan kita lakukan adalah penguatan edukasi dan penguatan imunitas dengan probiotik dan vitamin C," pungkasnya.

Pasien berinisial MA (44) yang meninggal dunia itu diambil paksa warga dari RSUD R Soedarsono. Dalam rapid test, MA reaktif. Namun sebelum dites swab, MA meninggal dunia.