Pixel Codejatimnow.com

Peserta UTBK Mengaku Hasil Rapid Test Ditukar, Ini Penjelasan Unair

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito
Foto: www.freepik.com
Foto: www.freepik.com

jatimnow.com - Seorang peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) berinisial DD mengeluhkan jika hasil rapid test dirinya ditukar oleh panitia. Keluhan itu ditulis oleh DD melalui media sosial (medsos).

Ia menceritakan, hasil tes tersebut diketahuinya non reaktif usai diperiksa di lokasi rapid test di lobby Magister Management Sekolah Pascasarjana pada hari ke-3 pelaksanaan UTBK di Unair, Selasa (7/7).

Ketua panitia UTBK Pusat Universitas Airlangga, Prof Junaidi Khotib membenarkan jika DD tercatat sebagai peserta UTBK dengan nomor 120-381-11-0690 dan terjadwal mengikuti ujian pada pukul 14.00 di FH Laboratorium Komputer I Kampus B Unair.

Pada 7 Juli pukul 08.20 Wib, peserta diketahui melakukan uji rapid test di Kampus B Unair sebagai persyaratan untuk mengikuti UTBK.

Setelah 15 menit, dirinya menerima hasil non-reaktif dan ditandatangani dr Masrudrotul Ilmiah selaku dokter PLK Unair. DD kemudian meninggalkan lokasi karena peserta ini ujiannya di sesi siang pukul 14.00 Wib.

Pada pukul 09.00 Wib, petugas test menemukan perkembangan yang berubah. Dimana reaksi tes (karena terus dimonitor) bahwa hasil tes yang bersangkutan berubah menjadi reaktif. Panitia pun menghubungi dan melacak kontak yang bersangkutan, tetapi belum tersambung.

"Jadi normalnya hasil rapid test bisa keluar dalam waktu 10-15 menit. Sama halnya dengan rapid test yang dilakukan olehnya, hasilnya keluar dalam waktu 10-15 menit. Namun panitia juga tidak menyangka bahwa 30 menit setelahnya hasil rapid tes itu berubah menjadi reaktif," kata Prof Junaedi, Rabu (8/7/2020).

Pada pukul 13.00 Wib, DD kembali lagi ke Kampus B Unair untuk mengikuti UTBK dan menunjukkan hasil uji rapid test yang ia peroleh tadi pagi kepada pengawas ujian.

Baca juga:
Semangatnya Para Peserta Disabilitas Ikuti UTBK SNBPT 2023 di Unesa

Salah seorang pengawas ujian meminta yang bersangkutan untuk ke ruang rapid test dan bertemu dengan dr Masrudrotul Ilmiah dengan memberi tahu dan mengganti surat yang tadinya non reaktif menjadi reaktif.

Ia kemudian diminta untuk tidak mengikuti ujian dan diminta istirahat pulang kembali ke rumah dengan melakukan isolasi mandiri.

Prof Junaidi mengatakan segala bentuk keputusan panitia dilakukan berdasarkan prosedur protokol pencegahan Covid-19 dan aturan yang dikeluarkan LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi). Perubahan status rapid test DD murni berdasarkan hasil tes di lapangan, di lobby MM Sekolah Pascasarjana.

Sejak DD mengunggah di media sosial, panitia mencoba untuk menghubunginya melalui telepon, namun ternyata tidak aktif atau tidak bisa dihubungi. Kemudian Prof Junaidi mengambil tindakan dengan menghubungi pihak orang tua dan bertatap langsung di Unair dengan mengklarifikasi terkait hal itu.

Baca juga:
Melihat Langsung Pelaksanaan UTBK-SNBPT 2023 di Tiga Universitas Negeri Surabaya

Dalam pertemuan orang tua DD dengan panitia termasuk Prof Junaidi, pihak Unair menjelaskan bahwa tujuan menunda ujian itu untuk melindungi yang bersangkutan agar dalam kondisi sehat saat melaksanakan ujian.

Serta memberikan penjelasan tentang reschedule jadwal UTBK DD ke tahap II berdasarkan ketentuan dan aturan UTBK 2020. Orang tua DD mengucapkan terima kasih dan disepakati perihal kesertaan anaknya untuk ujian pada tahap 2.

"Panitia UTBK Unair benar-benar merusaha melayanai peserta secara maksimal sesuai ketentuan LTPMT. Juga memenuhi surat edaran Wali Kota Surabaya tentang ketentuan rapid test. Unair menyelanggarakan tes rapid tersebut tanpa berbayar/ gratis kepada peserta yang kesulitan," tandasnya.