Pixel Codejatimnow.com

Komplotan Pembobol Toko Bersenjata Airsoft Gun di Surabaya Diringkus

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zain Ahmad
Kanit Reskrim Polsek Asemrowo Iptu Rizkika Atmadha (kiri) menunjukkan airsoft gun yang disita dari para pelaku
Kanit Reskrim Polsek Asemrowo Iptu Rizkika Atmadha (kiri) menunjukkan airsoft gun yang disita dari para pelaku

jatimnow.com - Tiga orang komplotan pencuri bersenjata airsoft gun yang membobol sebuah toko di Surabaya diringkus Tim Unit Reskrim Polsek Asemrowo, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Tiga pelaku itu bernama Mahrus (25), Herianto (25) dan M Nasir (25), ketiganya warga asal Sampang, Madura.

"Kami amankan tiga tersangka ini kemarin setelah mendapat laporan pembobolan toko di kawasan Jalan Tambak Dalam Baru Barat VII," terang Kanit Reskrim Polsek Asemrowo, Iptu Rizkika Atmadha, Senin (22/6/2020).

Rizkika menjelaskan, saat menjalankan aksinya, komplotan ini selalu mempersenjatai dirinya dengan airsoft gun dan gunting. Gunting mereka gunakan untuk mencongkel tempat penyimpanan uang di toko, seperti kotak maupun laci.

"Saat mencuri itu komplotan ini berhasil membawa uang Rp 2 juta yang dicurinya dari kotak tempat penyimpanan uang di toko tersebut," jelas Alumni AKPOL Tahun 2013 ini.

Sementara saat membobol toko tersebut, komplotan ini lebih dulu mematikan atau memadamkan listrik. Setelah aman, mereka langsung mengambil uang yang ada di kotak.

Baca juga:
Pembobol Toko Ditangkap di Bangkalan usai Kabur ke Bali

Namun saat aksi itu dilakukan, korban terbangun dari tidurnya kemudian menyalakan saklar lampu. Melihat lampu menyala, komplotan ini kabur. Sedangkan korban melapor ke Mapolsek Asemrowo setelah mengetahui uangnya hilang.

"Kami langsung lakukan penyelidikan hingga akhirnya mendapati ketiga tersangka tak jauh dari lokasi. Kotak amal yang dicuri juga kami amankan tetapi uangnya sudah habis," tambah Rizkika.

Dalam pemeriksaan terungkap bahwa komplotan ini sebenarnya berjumlah lima orang. Dua lainnya yang masih kabur sudah ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO).

Baca juga:
Bobol Konter HP Gunakan Kapak, Pria Asal Mojokerto Dicokok Polisi

"Yang dua ini saat mencuri tugasnya hanya mengawasi. Mereka ngakunya baru sekali. Saat ini kasusnya masih kami kembangkan," tandas Rizkika.

Sementara tersangka Nasir yang membawa airsoft gun mengaku bahwa senjata itu digunakan hanya untuk menakut-nakuti korban. Apabila korban melawan, senjata itu langsung ditodongkan.

"Saya beli dari orang di Tambak Baru Dalam. Waktu itu harganya Rp 3,5 juta. Buat jaga-jaga aja sebenarnya pak. Terus ada teman ajak mencuri ini," dalihnya.