Pixel Codejatimnow.com

Demi Love Bird, Pria ini Nekat Panjat Gardu Listrik hingga Tersengat

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Zain Ahmad
Korban yang tergantung di gardu setelah tersengat aliran listrik
Korban yang tergantung di gardu setelah tersengat aliran listrik

jatimnow.com - Nasib nahas dialami seorang pemuda asal Fatuhao, Fafinesu, Kefamenano, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat berusaha menangkap burung love bird piaraanya yang lepas dan hinggap di atas gardu listrik.

Saat memanjat gardu tersebut, pemuda itu tersengat aliran listrik tegangan tinggi hingga terjatuh. Korban pun akhirnya mengalami luka bakar dan harus dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.30 Wib, Rabu (10/6/2020), di depan pintu masuk Komplek Pergudangan Puri Niaga Jalan Rungkut Menanggal No 11, Surabaya. Korban bernama Martinus Maneno (23), indekos di Surabaya.

"Benar, kejadiannya itu tadi pagi. Alhamdulillah korban bisa diselamatkan. Korban mengalami luka bakar, dan saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara," sebut Kanitreskrim Polsek Rungkut Iptu Djoko Soesanto saat dihubungi jatimnow.com.

Baca juga:
Warga Bojonegoro Tewas Tersengat Listrik di Atas Pohon, Istri Histeris

Ia menjelaskan, awalnya love bird piaraan korban lepas dari sangkarnya kemudian hinggap di gardu listrik. Karena tak rela burung kesayangannya lepas, korban kemudian mencoba menangkapnya meski harus bertaruh nyawa.

Saat nekat memanjat gardu tersebut, korban tersengat aliran listrik tegangan tinggi hingga terjatuh. Ketika terjatuh, kaki korban tersangkut besi pembatas gardu listrik tersebut.

"Saat dalam kondisi tersangkut itu, korban kemudian berteriak minta tolong, lalu didengar warga dan dilaporkan ke kami (Polsek Rungkut)," jelasnya.

Baca juga:
Dramatis! Petugas Damkarmat Bojonegoro Evakuasi Kuli Tersengat Listrik

Setelah mendapat laporan, petugas langsung menuju ke lokasi bersama tim pemadam kebakaran dan PMI. Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Kami mengimbau kepada warga atau masyarakat, kejadian seperti ini jangan dipaksa untuk dilakukan. Karena nyawa taruhannya," tutur Djoko.