Pixel Codejatimnow.com

Viral Pelantikan Kepala Sekolah se Jatim di BKD Terpapar Covid -19

Editor : Redaksi  Reporter : Budi Sugiharto
ilustrasi
ilustrasi

jatimnow.com - Beredar kabar ada pelantikan di Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur di Gedung Badan Kepegawaian Daerah (BKD) pada 20 Mei 2020. Ngerinya, keterangan awal pesan itu berbunyi 'Waspada potensi ambyar klaster baru'. Diantara peserta diduga terpapar Covid -19.

Bahkan seorang pengawas sekolah dari Mojokerto yang meninggal dan sudah dimakamkan di Jombang.

Informasi itu menyebut jika peserta yang meninggal itu ber-KTP asal Jombang. Peserta yang positif juga di Mojokerto dirawat di rumah sakit umum daerah. Tidak disebutkan jumlahnya.

Kabar yang beredar berantai melalui WhatsApp jika peserta yang jumlahnya 240 orang semuanya adalah kepala sekolah SMA di Jawa Timur.

Pesan yang viral itu juga menyebut jika peserta dari Mojokorto masuk dalam gelombang pertama dari empat gelombang pelantikan di Gedung BKD.

Sedangkan Jombang masuk dalam gelombang keempat. Informasi yang beredar itu juga menyebutkan apabila 20 peserta pelantikan asal Jombang akan melakukan rapid test.. Dan sudah terdata 20 orang yang sudah diperintahkan isolasi mandiri.

Baca juga:
Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu

Pertanyaannya siapa yang menyelenggarakan pelantikan jabatan kepala sekolah dan pengawas itu?

Kepala Biro Humas dan Protokol Agung Subagyo mengaku tidak tahu.Tetapi ia janji akan mencarikan informasi tentang kabar yang beredar itu. Sekretaris Daerah, BKD ataukah Dindik?

"Saya belum tahu. Saya tanyakan dulu nggih," jawab dia saat dikonfirmasi pada Pk 22.48 Wib.

Baca juga:
Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi

Pasien positif Covid-19 di Jawa Timur menjadi 4.920 orang atau hampir 5.000 orang setelah ada penambahan 95 kasus hari ini, Senin (1/6/2020).

Berdasar data Pemprov Jatim, dari jumlah 4.920 pasien positif Covid-19 itu, 3.775 di antaranya masih dirawat, 699 sembuh dan 418 meninggal dunia serta dalam konfirmasi 28 pasien.