Pixel Codejatimnow.com

Penambang yang Hilang di Kawah Gunung Ijen Ditemukan Tewas

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Proses evakuasi jenazah penambang belerang yang dilaporkan hilang di Kawah Gunung Ijen
Proses evakuasi jenazah penambang belerang yang dilaporkan hilang di Kawah Gunung Ijen

jatimnow.com - Seorang penambang belerang yang dilaporkan hilang di Kawah Gunung Ijen saat air kawah naik tiga meter, ditemukan tewas.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharram menyebut jika korban ditemukan sekitar pukul 09.00 Wib, Sabtu (30/5/2020) oleh para penambang belerang. Peristiwa itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 15.00 Wib, Jumat (29/5/2020).

Penambang belerang itu diketahui bernama Andik, warga asal Kecamatan Muncar yang tinggal di Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin.

"Korban atas nama Andik ditemukan mengapung di danau Kawah Gunung Ijen sekitar 200 meter dari tepi," ujar Eka kepada jatimnow.com, Sabtu (30/5/2020).

Baca juga:  Air Kawah Gunung Ijen Naik 3 Meter, Seorang Penambang Belerang Hilang

Eka menambahkan, jenazah korban sudah dievakuasi dan dibawa ke Paltuding. Atas permintaan keluarga korban, jenazah korban akan dimakamkan di tempat tinggalnya di Desa Tamansari.

Baca juga:
Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM 2023, Ratusan Pesepeda Telusuri Track Kawah Ijen

"Namun saat ini masih koordinasi dengan pihak keluarga," ujarnya.

Atas peristiwa itu, BPBD Banyuwangi merekomendasikan menutup sementara aktivitas penambangan. Sebab cuaca beberapa hari terakhir berdasarkan data dari Stasiun BMKG Banyuwangi diprediksi intensitas hujan akan cukup tinggi.

"Kita tidak bisa melarang para penambang beraktivitas. Namun kita usulkan agar penambang belerang tidak melakukan aktivitas. Minimal dalam kurun waktu ini (Mei hingga awal Juni), karena peringatan dari BMKG di sana masih tinggi intensitas hujannya, sehingga mengganggu keseimbangan danau Kawah Ijen dan juga bisa menimbulkan ancaman bahaya bagi para penambang," jelas Eka.

Baca juga:
Keindahan Ijen Geopark Dikukuhkan Global UNESCO

Penambang belerang itu dilaporkan hilang karena terjatuh dan masuk ke dalam danau Kawah Ijen. Sebelum korban terjatuh, sempat terdengar ledakan hingga menyebabkan gelombang air kawah naik sekitar tiga meter.

Luapan air itu disebut sebagai fenomena gunung api dengan istilah fenomeba bubel atau ada semacam tekanan dari bawah yang mengakibatkan luapan permukaan air.

Saat kejadian, ada dua orang penambang belerang yang berada di dasar kawah. Satu orang di antaranya berhasil menyelamatkan diri, tetapi seorang lainnya tidak ditemukan dan dilaporkan hilang.