Pixel Codejatimnow.com

150 VTM Tiba di Bojonegoro, 75 Pedagang akan Di-Swab

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Jajeli Rois
Peta persebaran Covid-19 di Bojonegoro
Peta persebaran Covid-19 di Bojonegoro

jatimnow.com - Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Timur telah mengirim 150 unit VTM (Virus Transport Media) ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro untuk digunakan kepada pedagang yang hasil rapid tesnya reaktif. Rencananya besok para pedagang akan di-swab secara bergiliran.

"Hari ini sekitar 150 VTM sudah dikirim ke Bojonegoro," ujar Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso, Sabtu (9/5/2020).

Pengiriman 150 VTM ke Bojonegoro itu dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dr Herlin Ferliana.

Mereka juga berkoordinasi dengan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah untuk menangani virus Corona di klaster baru pedagang pasar di Bojonegoro.

VTM merupakan alat untuk membawa spesimen sampel lendir hidung dan tenggorokan. Selanjutnya sampel tersebut dibawa menggunakan VTM ke laboratorium tersertifikasi untuk diuji lebih lanjut apakah positif atau negatif Corona (Covid-19).

dr Kohar masih belum mendapatkan informasi, apakah 168 pedagang yang hasil rapid tesnya reaktif sudah diambil (swab) sampel lendir hidung dan tenggorokannya.

Jika sudah diambil spesimennya, akan dikirim ke Surabaya atau ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSAA) Malang.

Baca juga:
Dikira Disuntik, Pemotor asal Bangkalan Positif Covid Coba Kabur dari Suramadu

"Di RSAA Malang sudah ada alatnya," terangnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah mengatakan, sebanyak 75 pedagang asal Bojonegoro yang rapid tesnya reaktif akan di swab.

"Yang 75 pedagang baru besok diambil swab," ujarnya.

Baca juga:
Penyekatan di Jembatan Suramadu, 70 Orang Dinyatakan Reaktif

Sebelumnya, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bojonegoro menggelar rapid tes ke ratusan pedagang di tiga pasar di Bojonegoro.

Hasilnya, di pasar Kota Bojonegoro terdapat 86 yang rapid tes-nya reaktif positif. Mereka berasal dari 75 warga Bojonegoro dan 11 warga Tuban.

Kemudian di Pasar Banjarrejo ada 25 pedagang yang hasilnya reaktif. Mereka berasal dari Bojonegoro 19 orang dan Tuban 6 orang. Di Pasar Dander ada 57 pedagang yang hasilnya reaktif. Mereka semua berasal dari Bojonegoro.