Pixel Codejatimnow.com

Sate Lele, Alternatif Menu Berbuka Puasa di Ponorogo

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Sate lele buatan Henri Wiratsongko dan istrinya yang dijual di rumahnya Jalan Tangkuban Perahu, Kelurahan Nologaten, Kabupaten Ponorogo
Sate lele buatan Henri Wiratsongko dan istrinya yang dijual di rumahnya Jalan Tangkuban Perahu, Kelurahan Nologaten, Kabupaten Ponorogo

jatimnow.com - Satu lagi menu alternatif berbuka puasa yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Kota Reog, yaitu sate lele. Menu unik itu bisa didapat di Jalan Tangkuban Perahu, Kelurahan Nologaten, Kabupaten Ponorogo.

Salah satu pedagang sate lele di Ponorogo yaitu Henri Wiratsongko dan istri. Di teras rumahnya berukuran 10 kali 3 meter, Henri menggelar dagangannya. Sang istri terlihat membakar sate lele di atas kompor, sedangkan Henri meracik bumbu dari lombok, kacang, kecap dan bawang goreng.

"Ada puluhan lele di kolam saya. Jika lele ini saya jual, dihargai sangat murah karena di pasar tidak laku. Kalaupun terus saya pelihara butuh pakan yang sangat banyak," kata Henri, Minggu (26/4/2020).

Dia pun tidak mau usaha peternakan lelenya itu berakhir sia-sia. Akhirnya muncul ide untuk membuat masakan dengan bahan dasar daging lele. Sebab selama ini, Ponorogo sudah dikenal dengan sate ayam dan daging.

"Lele yang saya ternak adalah lele jumbo dengan berat satu ekor bisa mencapai dua kilogram," jelasnya.

Henri Wiratsongko dan istrinya membuat sate lele di rumahnya Jalan Tangkuban Perahu, Kelurahan Nologaten, Kabupaten PonorogoHenri Wiratsongko dan istrinya membuat sate lele di rumahnya Jalan Tangkuban Perahu, Kelurahan Nologaten, Kabupaten Ponorogo

Baca juga:
Video: Aksi Tim Anti Bandit Polsek Sukolilo

Henri menjelaskan, untuk membuat sate lele, hal pertama yang harus dilakukan yaitu memfilet dagingnya untuk memisahkan dari duri.

"Setelah daging lele difilet, daging lele kemudian dipotong-potong membentuk dadu dan ditusuk menggunakan tusuk bambu seperti sate pada umumnya," paparnya.

Setelah itu, lele dicelupkan pada bumbu yang telah disiapkan kemudian dipanggang menggunakan papan batu di atas kompor. Menurut Henri, daging lele tidak mudah rusak dan tetap utuh saat dihidangkan.

Baca juga:
Video: Keluarga Korban Kecelakaan Terima Bantuan

Setelah matang, sate lele kemudian disiram dengan bumbu kecap dan sambal kacang seperti halnya sate kambing. Satu porsi sate lele dihargai Rp 15 ribu.

Sementara itu, salah satu pembeli, Charolin Pebriyanti mengaku jika sate lele memilik rasa yang sangat khas. Dagingnya yang lembut dan bumbu kecap khas sate membuat sate lele sangat cocok dinikmati saat berbuka puasa.

"Dagingnya lembut dan gurih. Durinya juga sudah tidak ada," ucapnya.