Pixel Codejatimnow.com

Daerahnya Zona Hijau Corona, Ini Resep dari Bupati Sampang dan Sumenep

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Jajeli Rois
Video call Gubernur Khofifah dengan Bupati Slamet Junaidi dan Bupati Busyro Karim
Video call Gubernur Khofifah dengan Bupati Slamet Junaidi dan Bupati Busyro Karim

jatimnow.com - Hampir 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur menjadi zona merah persebaran Virus Corona.

Namun, ada 2 daerah yang masih zona hijau alias belum ada pasien yang dinyatakan PDP maupun ODP yakni Kabupaten Sampang dan Kabupaten Sumenep.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di sela jumpa pers tentang update persebaran Covid-19 di gedung negara Grahadi pada Sabtu (11/4/2020) sore melakukan video call dengan Bupati Sampang, Slamet Junaidi dan Bupati Sumenep, KH Busyro Karim.

"Dari peta persebaran Covid-19 di Jawa Timur ada dua daerah, satu Sampang dan satu Sumenep yang sampai hari ini Alhamdulillah dalam peta masih terjaga dengan warna hijau, artinya dua kabupaten ini bisa menjaga belum ada PDP-nya, belum ada yang terkonfirmasi positif dan mudah mudahan tidak akan pernah ada (positif) di sana," kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

Video call pun tersambung dengan Bupati Sampang Slamet Junadi. Gubernur Khofifah menyapa dan bertanya ke Bupati Sampang tentang resepnya di daerah yang dipimpinnya tidak ada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan terkonfirmasi positif.

"Ingin tahu resepnya Bupati Sampang dan Forkompimda, Pak Kapolres, Pak Dandim cara menjaga kok Sampang bisa terjaga sehingga sampai sekarang belum ada indikasi PDP dan konfirmasi positif," tanya Khofifah.

Bupati Junaidi pun menjelaskan tentang kondisinya saat di video call berada di daerah pegunungan dan mobilnya sedang mogok.

Kedatangannya Bupati dan Forkompimda Sampang hingga ke pelosok pegunungan itu untuk mendatangi warga yang akan menggelar hajatan.

"Informasinya ada warga kita yang mau hajatan, kami datangi dan Alhamdulillah mereka sadar dan sudah diurungkan untuk acara pernikahannya," kata Bupati Junaidi.

Bupati dari politisi Partai NasDem ini menceritakan, Forkompimda mulai dari bupati, Kapolres dan Dandim Sampang bergerak siang malam kadang hingga subuh dan kembali berangkat lagi pada pukul 08.00 pagi untuk mensosialisasikan, mendata hingga melakukan screening.

Rencananya pada Senin pekan depan, bupati akan memanggil seluruh kepala puskesmas, kepala puskesmas pembantu hingga poli desa untuk menanyakan berapa Orang Dengan Resiko (ODR) di Sampang.

"Sekarang ada 10 ribu lebih ODR, tentunya kami minta kepada mereka untuk melakukan isolasi diri selama 14 hari," ujarnya.

Gubernur Khofifah menanyakan apakah 10 ribu lebih orang ODR itu adalah mereka warga yang mudik ke Sampang.

"Pak Bupati yang 10 ribu lebih ODR apakah mereka yang mudik," tanya Khofifah.

Bupati Sampang membenarkanya ada yang mudik dari berbagai daerah di Indonesia hingga dari luar negeri.

"Ada yang mudik dari Malaysia, ada dari Belanda, dari Spanyol dari Amerika. Ada perlakuan khusus bagi mereka dan kami datangi mereka untuk dilakukan monitoring," jawab bupati.

"Sampang ini memang Top," kata Gubernur Khofifah.

Baca juga:
Golkar Jatim Siapkan Kegiatan Sambut Ramadan, Pengurus Daerah Wajib Tahu

Bupati Junaedi menambahkan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Sampang selalu dimonitoring siang dan malam oleh Forkompimda. Bupati, kapolres, Dandim bergerak ke desa-desa dan di setiap desa juga ada Gugus Tugas.

Ia menambahkan, telah menginstruksikan setiap kepala desa untuk menggunakan dana desa bagi pembelian masker. Namun, masker yang dibeli ada produksi pengrajin yang ada di desa masing-masing.

"Masker itu dipergunakan masyarakat di desa, harapannya uang hasil dari pembelian masker dapat berputar di desanya," katanya.

Junaedi menambahkan, jika di desa tersebut tidak ada pengrajin pembuat masker, maka bisa beli ke desa di sebelahnya, atau koordinasi ke kecamatan hingga ke kabupaten.

"Saya tidak mau orang Sampang belanja ke luar Sampang," terangnya.

Bupati Sampang juga menyampaikan tentang pegawai yang sempat pernah mengikuti kegiatan di Asrama Haji dan sudah dilakukan screning. Setelah ditanyakan hasil tes pegawai tersebut di rumah sakit di Surabaya, hasilnya negatif.

Juga ada 1 pegawai puskesmas yang mengikuti kegiatan di Surabaya. Namun, pegawai tersebut tidak balik ke Sampang.

"Dari Surabaya langsung pulang ke Malang. Dari Malang pulang ke Pamekasan. Dari Pamekasan nggak boleh masuk ke Sampang harus isolasi mandiri, karena rumahnya di Pamekasan," terang Bupati Junaedi.

"Terima kasih Pak Bupati. Salam untuk Pak kapolres, Pak Dandim dan masyarakat Sampang," ujar Gubernur Khofifah.

Baca juga:
Menkes Perkirakan Pandemi Covid-19 Berubah jadi Endemi

Setelah komunikasi dengan Bupati Sampang, Gubernur Khofifah video call ke Bupati Sumenep KH Busyro Karim.

Dari video call itu, Bupati Sumenep menerangkan, wilayahnya masih menjadi zona hijau karena selain menerapkan aturan dari pemerintah juga menjaga kekompakan antara Forkompimda hingga tokoh masyarakat.

Mulai mendatangi dan mensosialisasikan ke warganya serta memantau warga yang mudik ke wilayah Kabupaten Sumenep.

"Di setiap pintu masuk (ke wilayah Sumenep) melakukan penjagaan, screening kesehatannya," ujar Bupati Busyro.

Ia menambahkan, di setiap desa di Sumenep juga menjadi siaga.

"Di Sumenep juga ada desa siaga. Bahkan tidak sekedar itu, masker juga dibuat dari desa-desa," jelas Bupati Sumenep.