Pixel Codejatimnow.com

Geger, Warna Air di Saluran GKB Gresik Berubah Jadi Orange

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Sahlul Fahmi
Air di saluran GKB Gresik yang berubah warna jadi orange
Air di saluran GKB Gresik yang berubah warna jadi orange

jatimnow.com - Warga yang berada di Jalan Bali dan Jalan Sambas Komplek Perumahan Gresik Kota Baru (GKB), Manyar, Gresik, geger dengan berubahnya warna air di saluran menjadi orange atau jingga.

Suti, warga Jalan Sambas GKB mengaku kaget saat melintas di jembatan penghubung antara Jalan Sambas dan Jalan Bali air di saluran tersebut berubah warna.

"Saya kaget saat melintas jembatan kok warna airnya orange. Seketika itu saya beritahu para tetangga," katanya, Kamis (30/1/2020).

Sementara Sukindar warga Jalan Bali GKB mengatakan bahwa berubahnya warna air di saluran tersebut mulai pukul 14.00 Wib.

"Saya dan beberapa warga lain kemudian menelusuri apa dan dari mana sumber pencemaran ini," kata Sukindar.

Setelah dilakukan penelusuran ternyata penyebab pencemaran berasal dari gudang PT Petrokopindo Cipta Selaras (PCS), yang berlokasi Kawasan Industri Gresik (KIG) no I4-6.

Direktur operasional PT PCS, Mardada mengatakan bahwa kejadian ini dikarenakan ada sisa pigmen pewarna pupuk urea dan ZA di salah satu drum yang kemudian tercampur dengan air hujan tumpah.

"Kemungkinan drum tersebut tidak sengaja tersenggol mobil forklift sehingga tumpah kemudian mengalir ke selokan," kata Mardada.

Ia menambahkan bahwa tumpahan pigmen tersebut dalam kategori aman.

"Jenis pigmen pewarna ini water base atau berbasis air sehingga saya jamin aman," jelasnya.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) beserta Tipiter Polres Gresik yang turun ke lokasi kejadian tidak mau percaya begitu saja.

Kecurigaan dimulai dari bekas telapak tangan berwarna orange yang menempel di dinding di sudut bangunan gedung yang terdapat tumpukan kayu.

Setelah tumpukan kayu dibuka ditemukan lubang yang diduga menjadi jalur aliran limbah menuju selokan warga.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik, Bahtiar Gunawan mengatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan data fakta di lapangan sekaligus mengambil sampel air yang tercemar.

"Kami akan lakukan penelitian di laboratorium. Dan besok kami akan panggil perwakilan PT PCS untuk menjelaskan detil kejadian ini," katanya.