Pixel Codejatimnow.com

Mengenal Nina, Aktivis Lingkungan Cilik asal Gresik

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Sahlul Fahmi
Aeshnina Azzahra saat bertemu Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof (Foto: Tangkapan layar video DW/Kedubes Jerman Indonesia yang beredar)
Aeshnina Azzahra saat bertemu Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof (Foto: Tangkapan layar video DW/Kedubes Jerman Indonesia yang beredar)

jatimnow.com - Aeshnina Azzahra, seorang pelajar SMP Negeri 12 Gresik yang juga pemerhati lingkungan, berkunjung ke Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman di Jalan MH Thamrin 1, Menteng, Jakarta.

Informasi yang didapat jatimnow.com, pelajar berumur 13 tahun itu datang ke Jakarta pada Selasa (21/1/2020). Aeshnina Azzahra ditemani Dr. Daru Setyorini, ibunya untuk memenuhi undangan dari Duta Besar (Dubes) Jerman untuk Indonesia Peter Scoof.

Pertemuan itu merupakan respon atas surat yang dikirim oleh Nina-sapaan akrab Aeshnina Azzahra, yang ditujukan kepada Kanselir Jerman Angela Marker beberapa waktu lalu.

Dalam surat yang ditandatangani Nina beserta 200 temannya itu, Nina melakukan protes keras yang intinya menolak impor sampah plastik ke Indonesia dari beberapa negara maju di Amerika dan Eropa.

Nina, aktivis lingkungan cilik asal Gresik (Foto: Tangkapan layar video DW/Kedubes Jerman Indonesia yang beredar)Nina, aktivis lingkungan cilik asal Gresik (Foto: Tangkapan layar video DW/Kedubes Jerman Indonesia yang beredar)

"Saya menyampaikan kepada Peter Scoof bahwa permasalahan sampah di Indonesia sudah sangat rumit. Jadi saya berharap agar negara-negara maju tidak ikut menambah beban sampah di Indonesia," ucap Nina dalam video yang beredar di Grup Facebook Info Gresik, seperti dilihat jatimnow.com, Kamis (23/1/2020).

Lebih lanjut Nina menceritakan bahwa dalam pertemuannya dengan Peter Schoof, dirinya juga banyak berdiskusi mengenai permasalahan sampah plastik yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan dan lingkungan.

Baca juga:
Pengolahan Daging Cemari Lingkungan, Aktivis Minta Pemkab Jombang Tindak Tegas

Nina juga berharap dari pertemuan ini bisa menjadi perhatian bagi negara-negara maju khususnya Jerman untuk memberhentikan pengiriman sampah ke Indonesia.

"Semoga permasalahan impor sampah ini segera ada solusi," lanjut Nina.

Aksi protes Nina terhadap impor sampah ini bukan pertama kali dilakukan. Pada Juli 2019, dirinya dan temannya Scheherazade Fihi Ma Fihi (12) beserta 50 aktivis lingkungan hidup yang tergabung dalam Ecological Observation and Wetlands Concervation (Ecoton) menggelar aksi protes di Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya.

Baca juga:
Cegah Longsor, Warga Pasuruan dan Aktivis Lingkungan Tanam Ribuan Pohon

Dalam aksinya itu mereka membuat replika ikan dengan perut yang terisi oleh beragam jenis sampah.

"Selain aksi, kami juga mengirim surat protes kepada Donald Trump selaku Presiden Amerika," pungkasnya.

 

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.