Pixel Codejatimnow.com

Bayi asal Bawean Gresik Meninggal dalam Kandungan, Ini Kata Kadinkes

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Sahlul Fahmi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, dr Saifuddin Ghozali
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, dr Saifuddin Ghozali

jatimnow.com - Tidak adanya dokter anastesi yang bertugas di Bawean yang menyebabkan bayi di dalam kandungan Ibu Ernawati (24) asal Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, dr Saifuddin Ghozali mengatakan sebenarnya di RSU Umar Masud Bawean, telah tersedia dokter spesialias kandungan, bedah dan penyakit dalam.

Baca juga: 

Hanya saja untuk dokter anestesi (pembiusan) memang belum ada lagi sejak kontrak dokter sebelumnya telah habis pada Desember 2019 lalu.

"Dokter anestesi dan spesialis anak yang belum ada. Tapi kalau dokter spesialis kandungan, bedah dan penyakit dalam sudah ada" katanya kepada jatimnow.com, Kamis (9/1/2020).

Meski begitu bukan berarti Dinas Kesehatan berdiam diri. Tiga bulan sebelum masa kontrak dokter anestesi di RSU Umar Masud habis, pihaknya telah mengirimkan surat kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meminta dokter anestesi yang akan ditugaskan di Bawean.

Baca juga:
Makam Bayi yang Diduga Meninggal Tak Wajar di Tulungagung Dibongkar

"Kami mendapatkan jawaban dari Kementerian Kesehatan bahwa dokter anestesi yang kita butuhkan masih belum ada" ujarnya.

Dinkes Gresik juga telah mengkomunikasikan hal ini dengan pihak RSU Ibnu Sina Gresik. Namun upaya gagal ditempuh akibat di RSUD Ibnu Sina Gresik hanya memiliki 2 dokter anestesi.

"Ibnu Sina kan rumah sakit besar sehingga jumlah pasienyanya juga sangat banyak. Jadi tidak mungkin jika dokternya kami minta satu untuk ditugaskan ke Bawean," terangnya.

Baca juga:
Polres Tulungagung Selidiki Misteri Kematian Bayi yang Baru Dilahirkan

Pihak Dinkes Gresik akhirnya mengirim surat dan melakukan koordinasi kepada Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk mencarikan dokter anastesi yang akan ditugaskan di Bawean.

"Kemarin Rabu kami diundang ke Dinkes Provinsi untuk membahas ini. Semoga masalah ini bisa segera clear," harap dr Saifuddin.