Pixel Codejatimnow.com

Disleksia Antarkan Ariel Ramadhan Pameran Tunggal di Gresik

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Sahlul Fahmi
Ariel Ramadhan melukis kapal di pelabuhan
Ariel Ramadhan melukis kapal di pelabuhan

jatimnow.com - Ariel Ramadhan (19), pelukis disleksia asal Surabaya menggelar pameran tunggal lukisan bertema 'Pinisi And The Other Ships' di Hotel Horison, Jalan Kalimantan 12-A GKB, Gresik, Sabtu (4/1/2020).

Pameran tunggal perdana yang akan berlangsung hingga 18 Januari mendatang itu sekaligus terdaftar sebagai salah satu agenda 'Biennale 8 Jawa Timur' yakni event dua tahunan seni rupa Jawa Timur.

"Saya suka melukis kapal pinisi karena merupakan kapal tradisional sejak zaman nenek moyang. Selain itu kalau di laut terlihat lebih dinamis," kata Ariel Ramadhan.

Sejak kecil, pelukis kelahiran 13 Desember 1999 ini telah menyukai objek-objek kapal laut, pesawat dan dinosaurus.

Keahliannya tersebut semakin terasah ketika Ariel bergabung di Sanggar Daun pimpinan Arik Wartono di Gresik pada tahun 2015.

"Saat itu Ariel kelas 2 SMP. Dia ini sebenarnya anak berkebutuhan khusus atau mengalami disleksia. Kalau tidak salah dalam ilmu psikologi disleksia itu adalah merupakan gangguan yang menghambat proses belajar. Biasanya anak yang mengidap disleksia agak kesulitan menulis, membaca dan mengeja," kata Arik, pemilik Sanggar Daun yang sekaligus menjadi manager Ariel.

Ia menjelaskan beberapa anak yang berkebutuhan khusus sebenarnya punya bakat seni yang luar biasa, tinggal bagaimana cara orang tua, para guru dan lingkungannya mendukung perkembangan dari bakat yang dimiliki anak tersebut.

"Salah satunya Ariel ini. Selain memiliki keahlian melukis dengan spesialisasi cat air dia juga mahir menggunakan software sketchup untuk 3D modelling, corel draw dan photoshop untuk desain grafis. Dan dia telah menerbitkan picture book, yakni buku bergambar tanpa teks tentang Kapal Pinisi," ujarnya.

Tak hanya itu, melalui keahliannya ini, pelukis bernama lengkap Muhammad Ariel Arkana Ramadhan telah mewakili Indonesia dalam berbagai pameran lukis internasional di berbagai Negaradiantaranya, Jepang, Hongkong, Australia, Inggris, Jerman, Perancis, Polandia, Macedonia, Turki, Rusia, Kanada dan Amerika Serikat.

Baca juga:
Bapak-Anak Tercebur Sungai saat Nambang di Driyorejo Gresik

"Sejauh ini Ariel sudah menyabet 10 penghargaan internasional dari berbagai kompetisi yang digelar badan-badan PBB, organisasi internasional dan perusahaan multinasional," ungkapnya.

Sementara mengenai kenapa Pameran Ariel ini diselenggarakan di Gresik tak lain adalah untuk mengingatkan publik bahwa Gresik dulunya merupakan kota syahbandar internasional seperti Singapura.

Meski begitu tidak menutup kemungkinan setelah dipamerkan di Gresik, karya-karya pelukis tamatan IC School (Insan Cerdas) Surabaya ini juga akan dipamerkan di kota-kota syahbandar lain seperti Surabaya, Jakarta, Makassar bahkan Singapura.

Juga akan diselenggarakan beberapa kegiatan seperti diskusi tentang sejarah Kapal Pinisi pada Sabtu (11/1/2019) dengan mendatangkan Viddy A Daery, budayawan yang juga berprofesi sebagai penulis novel maritim, naskah serial televisi dan film nasional. Kemudian ada Hidrochin Sabarudin (sejarawan Madura) serta beberapa pemilik Kapal Pinisi.

Selain itu ada acara melukis bersama di kolam renang Hotel Horison GKB, Minggu (5/1/2020) dan melukis bersama di atas Kapal Pinisi di Pelabuhan Gresik, Minggu (12/1/2020).

Baca juga:
Kontes Bandeng Kawak 2024 Digelar, Bupati Gresik: Ini Tradisi Budaya

Sebagai penutup acara pameran pada Sabtu (18/1/2020) akan digelar pentas wayang kontemporer dengan dalang gaul Ki Puguh Prasetyo, Ketua Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia) Gresik.

Dalam pertunjukan wayangnya Ki Puguh akan mempertemukan figur-figur wayang klasik seperti Semar, Petruk, Gareng dan Bagong dengan figur-figur moderen seperti Doraemon, Batman, Dora bahkan Upin-ipin.

"Lakonnya bersifat edukasi dan punya korelasi dengan pameran ini yakni tentang kemaritiman. Pokoknya sangat tepat untuk hiburan keluarga. Lihat pameran sekalian nonton wayang," pungkas Arik sambil menyebut ada lukisan milik Ariel laku Rp 27,5 juta saat dilelang.