Pixel Codejatimnow.com

Bekas Tambang Kapur di Ujungpangkah Gresik Disulap Jadi Wisata Setigi

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Sahlul Fahmi
Wisata Setigi Gresik
Wisata Setigi Gresik

jatimnow.com - Memasuki tahun 2020, Gresik kini memiliki satu lagi destinasi wisata yakni Wisata Setigi (Selo Tirta Giri) yang resmi dibuka mulai hari ini Rabu (1/1/2020).

Setigi memiliki arti Batu, Air dan Bukit yang merupakan elemen wisata yang berlokasi di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.

Wisata Setigi selain menyajikan wisata alam berupa perbukitan kapur juga terdapat wisata buatan seperti Jembatan Peradaban yang arsitekturnya bernuansa barat.

Kemudian ada replika bangunan masjid bergaya Persia. Sementara cita rasa lokal terlihat dari bangunan Candi Topeng Nusantara.

Di sebelah selatan area wisata terdapat sebuah gua yang didepannya terdapat patung Semar, salah satu tokoh pewayangan Jawa.

Di dalam gua itu terdapat 10 kalimat bijaksana (pitutur) Semar yang ditulis dalam tiga bahasa yakni Jawa, Indonesia dan Inggris.

Baca juga:
Puncak Kunjungan Wisatawan di KBS Diprediksi 14 April, Ini Antisipasi Parkirnya

Abdul Halim, Kepala Desa Sekapuk yang menjadi konseptor pembangunan Wisata Setigi menambahkan bahwa para pengunjung yang ingin mengelilingi wisata seluas 5 hektar tersebut bisa menggunakan mobil ATV atau motor trail mini yang tersedia di lokasi wisata.

"Selain itu ada Nogo Giri Pancoran, area food court berbagai macam menu makanan dan minuman serta bumi perkemahan," kata Halim.

Dulunya kawasan Wisata Setigi merupakan bekas area tambang batu kapur. Namun sejak 2003 tambang tersebut tidak lagi digunakan dan berubah fungsi sebagai tempat pembuangan sampah. Baru pada 2018 tempat tersebut mulai dibersihkan dan dibangun menjadi tempat wisata.

Baca juga:
KBS Tambah Satwa Baru, Merak Putih dan Buaya Siam Sambut Wisata Lebaran

"Sebelum resmi dibuka sudah banyak yang berkunjung. Tidak hanya wisatawan domestik, tapi juga ada wisatawan mancanegara. Tiket masuknya untuk dewasa Rp 15 ribu, anak-anak Rp 10 ribu," ujarnya.

Mengenai pendanaan, Halim mengajak warganya untuk berswadaya dengan cara setiap Kepala Keluarga (KK) menabung Rp 8 ribu per hari atau Rp 200 ribu perbulan selama setahun hingga terkumpul Rp 2,4 juta per KK. Jumlah ini terhitung sebagai saham yang dikelola oleh BUMDes

"Pembangunan Wisata Stigi murni swadaya masyarakat Sekapuk, bukan dari dana bantuan pemerintah," tandasnya.