Pixel Codejatimnow.com

DPRD Gresik Gelar Dialog Atasi Banjir Kali Lamong

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Sahlul Fahmi
Wagub Jatim Emil Dardak saat jadi keynot speaker dialog bertajuk "Tuntaskan Kali Lamong dan Normalisasi Total" yang digelar DPRD Gresik
Wagub Jatim Emil Dardak saat jadi keynot speaker dialog bertajuk "Tuntaskan Kali Lamong dan Normalisasi Total" yang digelar DPRD Gresik

jatimnow.com - Banjir Kali Lamong seakan telah menjadi rutinitas tahunan bagi Kabupaten Gresik. Wilayah yang terdampak meliputi Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme hingga Menganti.

Meluapnya Kali Lamong biasa dipicu tingginya curah hujan di daerah hulu. Akibat banjir Kali Lamong, sebagaian besar area persawahan dan tambak di wilayah tersebut rusak. Tak hanya itu, jalan poros desa, jalan raya, instansi pemerintah, sekolah dan juga perumahan warga juga terendam dengan ketinggian air bervariasi.

Atas permasalahan tersebut, DPRD Kabupaten Gresik menggelar dialog bertajuk "Tuntaskan Kali Lamong dan Normalisasi Total" yang digelar di Hotel Pesonna Gresik, Kamis (5/12/2019).

Hadir Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Emil Elestianto Dardak sebagai keynot speaker dan sejumlah narasumber seperti Anggota Komisi V DPR RI H. Syafiuddin, Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Gresik Dr. Asep Heri, Kabid Perencanaan dan Program BBWS Dwi Agus Kuncoro, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Gresik Fransiskus Arkadeus Ruwe dan Kepala DPUTR Gresik Gunawan Setijadi.

Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Wagub Jatim Emil Elestianto DardakKetua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak

"Permasalahan banjir Kali Lamong bukan sekedar permasalahan teknis. Tapi kita juga harus menyentuh hati masyarakat karena pola curah hujan memang sangat full dan intensif dalam waktu singkat. Tapi daya rusaknya makin besar," tutur Wagub Emil.

Baca juga:
Daftar 50 Calon Anggota DPRD Gresik 2024 - 2029

Emil menambahkan, solusi yang bisa meminimalisir dampak kepada kegiatan masyarakat, haru segera dicari. Artinya, kawasan pabrik dan pemukiman, harus direndahkan banjirnya. Namun, harus ada kawasan yang masih bisa menampung debit air.

"Opsinya kita siapkan desain Q5 untuk banjir lima tahunan yang ditahan dengan kesediaan tanggulnya. Tapi yang Q10 kita gunakan water retention atau area retensi yang menjadi solusi banjir jangka panjang," papar suami artis Arumi Bachsin ini.

Karena itu, Emil berharap agar masyarakat turut mendukung kesediaan lahan sebesar 149 hektar agar pemerintah dapat merealisasikan penanganan banjir Kali Lamong.

Baca juga:
DPRD Gresik Dorong Perusahaan dan Instansi Terapkan Industri Hijau

Sementara itu, Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani berkomitmen untuk bisa menuntaskan permasalahan banjir Kali Lamong tersebut.

"Kegiatan ini harus ditindaklanjuti secara kongret hingga permasalahan banjir Kali Lamong tidak berlarut-larut," tegasnya.