Pixel Codejatimnow.com

Sopir Bus Meninggal di Tengah Perjalanan Mengantar Penumpang

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Evakuasi jasad sopir Bus Ladju di Jalan Bubutan, Surabaya
Evakuasi jasad sopir Bus Ladju di Jalan Bubutan, Surabaya

jatimnow.com - Seorang pria bernama Darmaji (45), tewas saat menyopiri Bus Ladju di Jalan Bubutan, tepat di depan Bank Kencana, Surabaya, sekitar pukul 13.00 Wib, Selasa (19/11/2019).

Saat menyopiri bus tersebut, warga asal Nganjuk itu bersama kernet bernama Jama'in (46), warga Jalan Argopuro Gang Lombok, Banyuwangi serta sejumlah penumpang.

"Bus itu melaju dari Bungurasih (Terminal Purabaya)," terang Kapolsek Bubutan, AKP Priyanto melalui Kanitreskrim Ipda Purwanto.

Purwanto menyebut, saat Bus Ladju itu melintas di Jalan Bubutan, kondisi lalu lintas sedikit tersendat. Sang sopir atau korban, kemudian mengarahkan busnya ke kiri dan berhenti.

"Sopir itu langsung jatuh ke arah kiri jok kemudi, sehingga membuat suasana penumpang sempat panik," jelasnya.

Baca juga:
Pelajar di Bojonegoro Tewas Tabrak Truk Parkir

Melihat itu, Jama'in sang kernet bersama sejumlah penumpang mengangkat korban untuk dipindahkan. Saat korban diangkat, diketathui bahwa korban sudah tidak bergerak dan tidak bernafas. Kemudian, Jama'in melapor ke Polsek Bubutan.

Mendapat laporan itu, Polsek Bubutan mendatangkan Tim Inafis Polrestabes Surabaya ke TKP untuk melakukan identifikasi. Hasil sementara, pada tubuh Korban tidak ditemukan luka dan tanda-tanda bekas kekerasan maupun senjata tajam dan tumpul.

Baca juga:
3 Warga Bojonegoro Tewas Usai Minum Miras Oplosan, 2 Dirawat di RS

"Untuk memastikan penyebab kematian korban, kami membawa jasad korban ke RSU dr Soetomo untuk divisum," tandas Purwanto.

Sedangkan para penumpang, akhirnya dioper ke bus lainnya yang satu trayek dengan bus yang disopiri korban tersebut.

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.