Pixel Codejatimnow.com

GBT Dinilai Bau Sampah

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya
Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta kepada Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) agar salah satu stadion di Jatim menjadi venue penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2021, dari 10 stadion yang diajukan.

Gubernur Khofifah menawarkan sejumlah stadion di Jatim, beberapa di antaranya adalah Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Stadion Kanjuruhan Malang, Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Stadion Surajaya Lamongan serta Stadion Gelora Bangkalan.

"Maka dari awal saya menyampaikan opsi, inikan diajukan 10 titik, salah satunya GBT. Tetapi saya sudah ke GBT, kalau sore kena angin itu suka aroma sampah," ujar Gubernur Khofifah kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Jumat (1/11/2019).

Jauh sebelum kerusuhan terjadi di GBT, Gubernur Khofifah menyebut bila GBT bukan satu satunya opsi stadion yang ditawarkan. Aroma kurang sedap akibat sampah, dikhawatirkan akan mengganggu pertandingan.

"Engko nek (nanti kalau) pas FIFA ke sana terus pas anginnya masuk, ini aroma apa? Makanya kita menyampaikan opsi lain, pokoke (pokonya) Jawa Timur harus ada yang dijadikan venue," paparnya.

Baca juga:
Piala Dunia U-20 Ditunda, Pemkot Tetap Kebut Renovasi Stadion GBT

Ia juga menjelaskan bahwa pertimbangan pemilihan Stadion Kanjuruhan Malang, dapat mensuport latihan tim yang akan bertanding. Sedangkan Stadion Gelora Delta Sidoarjo, tim harus gelar latihan di wilayah Surabaya.

"Tapi kalau di Kanjuruhan, relatif itu tersuport. Bukan soal Bonek Mania atau Aremania lo rek," tegasnya.

Baca juga:
Ini 6 Stadion yang Ditetapkan PSSI untuk Piala Dunia U-20

Gubernur Khofifah kembali menegaskan, dirinya hanya ingin salah satu stadion di Jatim menjadi 1 di antara 10 venue yang diajukan ke FIFA sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan sepak bola Piala Dunia U-20 tahun 2021.

"Makanya harus ada opsi, dari awal lo ya bahasa saya. Sehingga kalau ini kurang, bagaimana kalau ini. Kalau ini kurang, kurangnya apa. Yang ngerti adalah sudah mengetahui standart FIFA," ucapnya.