Pixel Codejatimnow.com

ACT Kirimkan Bantuan ke Lokasi Gempa Ambon

Editor : Redaksi  Reporter : Advertorial
Kerusakan akibat gempa M 6,5 di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019) pagi
Kerusakan akibat gempa M 6,5 di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019) pagi

jatimnow.com - Gempa berkekuatan magnitudo 6,5 mengguncang Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019) pagi. Pusat gempa tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15,3 km arah tenggara Kota Kairatu atau 42 km arah timur laut Kota Ambon, Provinsi Maluku, pada kedalaman 10 km.

Hingga saat ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus melakukan pemantauan serta asesmen untuk kondisi terbaru di wilayah terdampak gempa di Ambon. Sejumlah relawan telah dikerahkan untuk asesmen awal terkait bangunan rusak hingga korban jiwa.

Berdasarkan informasi yang diterima ACT, walau tidak berpotensi tsunami, gempa ini membuat panik warga Ambon. Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB juga menyampaikan bahwa terdapat kerusakan bangunan di beberapa tempat.

Kerusakan terjadi seperti di Kompleks Kampus Universitas Pattimura, Institut Agama Islam Negeri Ambon dan satu jembatan. Selain itu, kantor ketahanan pangan provinsi di Kota Ambon rusak ringan, dua unit rumah rusak berat di Desa Toisapu, Kecamatan Leitimur Selatan dan juga gedung Pasar Apung Negeri Pelau, Kabupaten Maluku Tengah.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan IAIN Ambon Abdullah Latuapo menyampaikan kepada tim MRI-ACT Ambon, ada satu orang meninggal dunia atas nama Narti, pegawai IAIN Ambon bagian kepegawaian. Sedangkan, beberapa orang mengalami luka-luka akibat salah satu bangunan di IAIN runtuh.

Relawan ACT membantu para korban gempa AmbonRelawan ACT membantu para korban gempa Ambon

"Ibu Narti meninggal tertimpa bangunan, ada juga yang luka-luka, kendaraan dinas saya juga mengalami kerusakan karena tertimpa bangunan," jelas Latuapo, Kamis (26/9/2019).

Baca juga:
Usut Aliran Dana ACT, BNPT Lakukan Kerjasama Internasional

Selain di IAIN Ambon, kerusakan juga tampak di Pesantren Al Anshor Ambon. Sisi-sisi bangunan pesantren retak-retak serta ada sebagian yang runtuh. Sedangkan kondisi warga saat ini masih mengalami kepanikan akibat gempa yang mengguncang pada pagi hari.

Wahab Loilatu dari MRI Ambon menambahkan, warga yang tinggal di pesisir pantai saat itu mengungsi ke perbukitan yang posisinya lebih tinggi. Hal itu dikarenakan beredar isu tsunami yang dipicu gempa bumi.

"Area pesisir sekarang sudah kosong, warga langsung mengungsi ke daerah bukit karena khawatir tsunami," jelas Wahab.

Baca juga:
Izin Dicabut Kemensos, Kantor ACT di Madiun Masih Beroperasi

Sementara Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG dalam siaran persnya mengatakan, gempa yang terjadi di Ambon dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar.

"Hasil pemodelan menunjukan gempa ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.

BMKG juga mencatat setelah gempa awal, terjadi gempa susulan dengan kekuatan M 5,6 pada pukul 07.39 Wib dan kembali terjadi pada pukul 09.41 Wib dengan kekuatan M 3,2, dengan kedalaman yang sama.