Pixel Codejatimnow.com

Ketika Satpol PP Dilatih Melayani dengan Hati di Liponsos Keputih

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito
Anggota Satpol PP membantu makanan di Liponsos Keputih/ foto-foto Budi Sugiharto/ jatimnow.com.
Anggota Satpol PP membantu makanan di Liponsos Keputih/ foto-foto Budi Sugiharto/ jatimnow.com.

jatimnow.com - Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih, Surabaya dihuni mereka yang mengalami gangguan jiwa hingga PSK dari bebagai daerah.

Mereka mendapat makan dengan menu yang manusiawi tiga kali sehari. Menunya selalu berbeda.

"Menunya setiap hari berbeda," kata Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Surabaya, Supomo, Sabtu (21/9/2019).

Pantauan jatimnow pukul 14.00 Wib, petugas UPTD di Liponsos Keputih dibantu anggota Satpol PP Surabaya membagikan makan siang dengan menu nasi ikan patin goreng dan sayur asem.

Petugas Dinsos dan Satpol PP tersebut melayani para penghuni Liponsos yang mengidap gangguan jiwa dengan sabar. Satu persatu penghuni dari kategori psikotik itu mendapat jatah masing-masing satu piring makan siang.

Dari data yang diterima, penghuni UPT Liponsos Keputih milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada hari ini tercatat ada 947 orang.

Dengan rincian data sebagai berikut, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ada 818 orang, gelandangan pengemis (gepeng) ada 51 orang, lansia 65 orang, anak jalanan tercatat 11 orang, wanita pria (waria) 1 orang, dan 1 orang terlantar.

"Kami dari Pemkot Surabaya akan melayani penghuni Liponsos sampai kapan pun," jelasnya.

Sedangkan jumlah penghuni liponsos yang menjalani rawat inap di rumah sakit berjumlah 110 orang. Dengan rincian data, 45 orang dirawat di RSJ Menur dan 65 orang di RSJ Lawang.

Baca juga:
Pemkot Surabaya Wacanakan Proyek East Ring Road, Koneksi Cepat Juanda-Perak

Penghuni Liponsos itu dari beragam daerah yang terjaring Satpol PP dan Linmas di Kota Surabaya.

Salah satunya Muhamad Muklis (25), seorang penghuni berasal dari Morokrembangan, Surabaya yang terjaring di Gadukan Timur. Ia mengaku sehari-hari bekerja sebagai kuli dan pencari barang bekas.

Setelah dirinya ditangkap Satpol, kini ia mendekam di Liponsos Keputih dan merasa kangen keluarga.

"Saya sudah hampir satu bulan di sini. Saya ingin pulang. Belum ada keluarga yang kesini," kata Muklis.

Baca juga:
Pengangguran Dilarang Masuk Surabaya, Perantau Jangan Ngeyel!

Keterlibatan anggota Satpol PP, menurut Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Irvan Widyanto bahwa pihaknya mempunyai strategi untuk anggota baru akan digembleng dan diajari sebagai pelayan masyarakat yang bekerja dengan hati. 

Maka itu, setiap anggota baru ditugaskan ke Liponsos Keputih. Mereka dilatih kesabaran dan mampu memberikan pelayanan yang baik pada penghuni liponsos.

Menurutnya, dirinya ingin menanamkan nilai kepada anggota baru bahwa dia bukan hanya penegak perda saja, tetapi juga melayani masyarakat dengan hati.

"Jangan sampai anggota berlaku arogan dan semena-mena," tegasnya.