Pixel Codejatimnow.com

Bursa Penerus Risma, Pengamat: Surabaya Butuh Superwoman

Editor : Redaksi  Reporter : Budi Sugiharto
Herlina Harsono Njoto
Herlina Harsono Njoto

jatimnow.com - Nama Herlina Harsono Njoto mendadak meramaikan bursa calon penerus Tri Rismaharini untuk memimpin Kota Surabaya. Surabaya dinilai membutuhkan calon wali kota yang superwoman.

Herlina yang juga anggota DPRD Surabaya, kabarnya disiapkan oleh Partai Demokrat. Sekretaris Partai Demokrat Jatim, Renville Antonio, sudah memberi sinyal. Herlina dinilai sosok yang pas untuk maju Pilwali Surabaya 2020.

"Kalau Mbak Herlina ya bagus. Menurut saya, kalau Mbak Herlina masuk pada usulan dari representasi masyarakat Surabaya, ya bagus. Karena representasi masyarakat Surabaya itu macam-macam, seperti Tionghoa dan lainnya," ungkap Renville, Kamis (12/9/2019).

"Terima kasih. Mungkin DPD melakukan survei internal ya," jawab Herlina merespon namanya masuk bursa kepada jatimnow.com, Rabu (18/9/2019).

Meski demikian, Herlina belum menyatakan kesiapannya terkait Pilwali Surabaya 2020.

"Pilwali masih masih jauh. Saya saat ini masih fokus pada tugas-tugas sebagai anggota dewan," tambahnya.

Herlina Harsono Njoto adalah Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPC Partai Demokrat Surabaya. Ia tiga periode menjadi anggota DPRD Surabaya.

Periode pertama, Herlina menjadi anggota KomisiC DPRD 2014-2019. Pada periode kedua, ia menjadi Ketua Komisi A DPRD 2014-2019.

Herlina yang kini direncanakan menjadi anggota Komisi D ini merupakan sstu-satunya ketua fraksi termuda dan ketua fraksi perempuan di DPRD Surabaya. Pada periode ketiga ini, ia menjadi Ketua Fraksi Demokrat-Nasdem.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam meminta Partsi Demokrat hati-hati menentukan calon.

"Jika demokrat mengusung kader sendiri itu bagus utk menguatkan semangat para kader. Namun sesungguhnya pertaruhannya tdk sekadar asal memajukan kader, tetapi juga mempertimbangkan elektabilitas dan peluang menang," jelasnya, Rabu (18/9/2019).

SurokimSurokim

Kandidat yang diusung, kata Surokim, harus bisa diukur elektabilitasnya dan juga bisa mengambil peluang.

"Bisa mengambil ceruk pemilih liar baik swing maupun undecided voters surabaya yang terus tumbuh," katanya.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Ia menyarankan, Partai Demokrat mengunakan instrumen hasil survei yang dilakukan secara mandiri untuk melihat potensi dan peluang keterpilihan guna melihat daya saing kandidat yang dimajukan.

"Calon perempuan memang selalu punya daya tarik karana termasuk nonmainstream di politik khususnya pilkada," jelas Surokim.

Namun di tengah kompetisi yang ketat apalagi untuk Kotan Surabaya, kata dia, jelas dibutuhtak calon yang superwoman.

"Portofolio Bu Herlina di parlemen bisa jadi cukup, tapk menurut saya untuk Pilwali Surabaya beliau belum masuk barisan kategori superwoman tadi, masih rata-rata, perlu kerja keras," tandas Surokim.