Pixel Codejatimnow.com

Tiga Polisi dari Polsek Wonokromo Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Arry Saputra
Kenaikan pangkat luar biasa bagi anggota Polsek Wonokromo
Kenaikan pangkat luar biasa bagi anggota Polsek Wonokromo

jatimnow.com - Tiga polisi dari Polsek Wonokromo mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian melalui Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho. 

Ketiga polisi yang mendapat kenaikan pangkat ini adalah korban pembacokan sekaligus berhasil melumpuhkan terduga teroris Imam Mustofa saat menyerang Polsek Wonokromo.

Ketiga polisi itu adalah Aiptu Agus Sumarsono naik pangkat menjadi Ipda, Aipda Heru Presetyo naik pangkat menjadi Aiptu, dan Briptu Febian Lasadewa Kuncoro naik pangkat menjadi Brigpol.

Dalam penerimaan penghargaan ini, yang hadir hanya Aipda Heru Prasetyo dan Briptu Febian Lasadewa Kuncoro. Sementara Aiptu Agus masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Polda Jatim akibat luka bacok dari Imam Mustofa.

Saat ini, kondisinya sudah berangsur pulih dan sudah dipindahkan dari instalasi gawat darurat ke ruang inap biasa di ruang Anggrek 2.

"Kondisi Ipda Agus dalam keadaan sehat. Pasca kejadian langsung ditangani dokter terbaik dari Polri, langsung dipindahkan ke RS Bhayangkara. Sekarang masa pemulihan," jelas Kombes Pol Sandi di Mapolsek Wonokoromo, Selasa (20/8/2019).

Menurutnya, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Kapolri serta Kapolda Jatim setelah anggota berhasil melumpuhkan pelaku yang menyerang Polsek Wonokromo. Diharapkan ketiga polisi ini bisa menjadi panutan bagi anggota yang lain.

Baca juga:
Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Sungai Gunung Sari Surabaya

"Ini merupakan bentuk apresiasi keinginan Kapolri kepada anggota yang berdedikasi tinggi selama masa tugas. Penghargaan ini memberikan motivasi bagi anggota lainnya agar bisa melaksanakan tugas dengan baik," ujarnya.

Meski mendapatkan penghargaan, Sandi mengatakan jika ketiga polisi yang mendapatkan kenaikan pangkat menjadi bukti kelengahan yang bisa berakibat fatal.

Untuk itu peristiwa ini dijadikan sebagai evaluasi kepada anggota lainnya untuk selalu bersiaga dalam bertugas.

"Menjadi evaluasi supaya ke depan tidak ada lagi anggota yang jadi korban. Supaya kedepan tidak ada lagi mako yang diserang, tidak ada lagi anggota yang menjadi korban. Dan kesiapsiagaan anggota serta prestasi anggota bisa ditingkatkan lagi," tandasnya.

Baca juga:
Dikejar Warga Usai Jambret HP Mahasiswi, Bandit di Surabaya Babak Belur Dimassa