Pixel Codejatimnow.com

Mutilasi Penari Asal Kediri Terungkap dari Batu Pengasah Pisau

Editor : Redaksi  Reporter : Narendra Bakrie
AKBP Leonard Sinambela (kanan) memimpin timnya saat membawa pelaku Aziz di Kediri
AKBP Leonard Sinambela (kanan) memimpin timnya saat membawa pelaku Aziz di Kediri

jatimnow.com - Tidak mudah bagi tim gabungan yang dipimpin Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela untuk membongkar kasus pembunuhan dan mutilasi Budi Hartanto (28), penari asal Mojoroto, Kota Kediri.

Pembunuhan dan mutilasi itu terbongkar setelah tim ini menemukan bercak darah pada batu pengasah pisau.

Leonard dan timnya menemukan bercak darah pada batu pengasah pisau dan dinding itu saat penyelidikan hari ke 7 setelah mayat dalam koper menggegerkan warga Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar 3 April 2019 lalu.

"Warung itu berada di Jalan Surya No. 272, Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri," ungkap Alumnus AKPOL tahun 2000 ini, Selasa (16/4/2019).

Warung itulah yang disewa pelaku Aris Sugianto atau AS (34), warga Desa Mangunan, Kacamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. Di mana usai membunuh, Aris mengunci warung itu dan mengembalikan kunci warung ke pemiliknya.

"Warung itu kami buka setelah ada seorang ibu yang rumahnya berada di belakang warung mendengar keributan pada 2 April 2019 malam," beber Leonard.

Baca juga:  Cerita Terungkapnya Nama Aris dan Aziz Pemutilasi Penari asal Kediri

Setelah warung di buka, Leonard dan timnya mengecek semua bagian warung pada malam hari. Meski semua barang di warung itu sudah tidak ada, tapi Leonard dan timnya menemukan dua petunjuk yang mengarah bahwa pembunuhan dan mutilasi itu terjadi di warung tersebut.

Baca juga:
Sudah P21, Dua Pelaku Mutilasi Penari di Kediri Dilimpahkan ke Kejari

"Kami temukan batu pengasah pisau dengan bekas darah dan dinding tembok yang juga bekas darah di warung itu," papar mantan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya ini.

Dari temuan itu, Leonard mendatangkan Tim Labfor RS Bhayangkara di Kediri untuk mengecek bercak yang diduga darah itu. Dan setelah pengecekan, ternyata benar bercak itu adalah darah manusia.

"Dari petunjuk itu, kami yakin bahwa Aris terlibat dalam pembunuhan dan mutilasi itu," tegas Leonard.

Tak ingin menunggu lama, malam itu juga, Leonard dan seluruh timnya bergerak ke rumah Aris. Namun mereka hanya menemukan ibu dan adik Aris. Sedangkan Aris ternyata sudah pamit pergi dari rumah ke ibunya melalui pesan WhatsApp.

Baca juga:
Masa Penahanan Dua Tersangka Mutilasi Penari Asal Kediri Diperpanjang

"Dari pemeriksaan adik Aris, kami akhirnya menangkap tersangka Aziz di rumahnya di Kediri. Setelah itu, Aris menyusul ditangkap di Jalan Tol Jakarta saat hendak kabur ke Lampung," urainya.

Untuk mengungkap kasus mutilasi tersebut, Leonard melibatkan 15 anggota Jatanras Polda Jatim serta 40 anggota dari Polres Blitar Kota, Kediri dan Kediri Kota.

"Untuk penangkapan Aris di Jakarta, kami dibantu Polda Metro Jaya dan jajarannya," pungkas Leonard.

Tidak ada kejahatan yang sempurna!