Pixel Codejatimnow.com

Menperin: Kontribusi Manufaktur Indonesia Tertinggi Kelima di Dunia

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
Industri pembuatan Kendang Sentul di Kota Blitar (foto: Fajar Mujianto/jatimnow.com)
Industri pembuatan Kendang Sentul di Kota Blitar (foto: Fajar Mujianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kontribusi manufaktur Indonesia terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) menempati peringkat kelima di dunia dengan capaian 20,5 persen pada Tahun 2017.

Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dalam acara seminar nasional 'Pengembangan UMKM dan Workshop Menembus Pasar Digital' di Hotel Sheraton Surabaya, Kamis (7/2/2019).

Seminar tersebut digelar dalam rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Kota Surabaya, Jawa Timur.

"PDB dalam industri UMKM kemasyarakatan non migas dalam periode 2015-2018 menunjukkan pertumbuhan positif," tutur Airlangga melalui rilis yang diterima jatimnow.com.

Baca juga:
Dukung Kawasan Industri Berkelanjutan, Bupati Gresik Terima Penghargaan dari Kemenperin

Rataan pertumbuhan industri pengolahan non migas periode 2015-2018 adalah 4,87 persen dengan nilai PDB pada tahun 2018 sebesar Rp 2.555,8 triliun.

"Untuk distribusi rataan industri dengan pertumbuhan tertinggi adalah makanan dan minuman pada angka 8,71 persen. Yang masih belum optimal industri tekstil dan pakaian jadi yaitu 1,64 persen," tuturnya.

Baca juga:
Peresmian Pabrik, Gadis Tewas Tertabrak Bus, Bedug Hilang Terungkap

Airlangga menambahkan, jika ada pengamat yang menyebutkan kontribusi Indonesia masih rendah dan di bawah 30 persen, hal itu justru menjadi motivasi untuk terus berkembang.

"Kalau ada pengamat bilang kontribusi manufaktur kita masih di bawah 30 persen, ternyata di dunia tidak ada yang di atas itu. Sekalipun Tiongkok masih 28,8 persen," jelasnya.