Pixel Codejatimnow.com

Menhub Budi Karya: Surabaya Jadi Titik Terbesar Perlintasan Tol Laut

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Arry Saputra
Seminar Nasional Tol Laut  di KM Dorolonda yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak
Seminar Nasional Tol Laut di KM Dorolonda yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak

jatimnow.com - Kota Surabaya merupakan titik terbesar perlintasan tol laut di Indonesia sebagai bentuk perputaran uang. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senin (4/2/109).

Budi menyampaikan itu dalam Seminar Nasional Tol Laut yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), peringati Hari Pers Nasional (HPN) 2019, di KM Dorolonda yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak.

"Banyak barang kebutuhan pokok dari Indonesia bagian timur berasal dari Surabaya. Sebaliknya, bahan-bahan atau hasil-hasil laut dan hasil lain juga sangat diinginkan untuk ke Surabaya sebelum kita bisa mengekspor," kata Menhub Budi Karya Sumadi.

Ia menambahkan, dengan begitu acara yang diselenggarakan kali ini banyak manfaatnya untuk memberikan kisi-kisi apa yang menjadi improvement dari kegiatan tol laut.

"Oleh karenanya acara hari ini sangat banyak manfaatnya dari, perdagangan, KKP, dan Pertanian yang memberikan kisi-kisi apa yang menjadi improvement dari kegiatan tol laut," lanjutnya.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan bahwa dengan adanya tol laut yang sudah terlaksana selama 3 tahun sangat membantu menekan angka disparitas yang terjadi antara Indonesia bagian barat dan timur.

Baca juga:
Program Mudik Gratis Kemenhub, Warga Diimbau Tidak Gunakan Roda 2

"Di Maluku saya agak tersentak. Pemda menyatakan kami orang Indonesia tapi kenapa tidak pernah dikasih perhatian. Itu baru di Maluku belum Papua. Disparitas harga menunjukkan ketidakberanian. Harus ada terobosan, dan tol laut ini jawabnya. Banyak yang skeptis mengolok-olok. Tapi pak Jokowi dengan tegar tetap dijalankan," terangnya.

Dengan adanya seminar ini terungkap evaluasi-evaluasi tol laut selama kurun waktu 3 tahun. Kendati demikian, Budi merencanakan pembentukan dashboard yang menghubungkan seluruh instansi untuk mengatur harga di tiap-tiap daerah.

"Ini akan lebih efektif kalau kita memiliki suatu model bisnis yang yang clear, yang lebih memberikan suatu jalur bagaimana kita menggunakan distruption justru kita gunakan itu untuk supaya kita memotong rantai bisnis yang banyak sekali. Oleh karenanya kami minta bantuan dengan PWI dan Pemda paling tidak akan kita tentukan tiga titik," pintanya.

Baca juga:
5000 Lebih Bus Siap Dioperasikan, Jatim Disebut Aman Hadapi Mudik Lebaran 2023