Pixel Codejatimnow.com

Sebelum Membakar Dua Korbannya, Dukun MD Terlihat Berperilaku Aneh

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Moch Rois
Jenazah dua korban dibakar di Pasuruan
Jenazah dua korban dibakar di Pasuruan

jatimnow.com - MD, salah satu tersangka pembunuhan dua orang dengan cara dibakar di Pasuruan, menunjukan perilaku aneh sebelumnya. MD terlihat suka marah dan berteriak hingga warga di sekitarnya ketakutan.

Baca juga:
Truk Bermuatan Tembakau Dibakar Massa di Pamekasan, Ini Kronologis versi Warga

"Dua minggu ini, Pak MD suka teriak-teriak seperti orang stres. Tetangga semua pada takut," kata Limiati tetangga pelaku kepada jatimnow.com, Minggu (20/1/2019).

Limiati bersama para emak-emak para tetangga yang lagi nimbrung di dekat rumah pelaku mengatakan, warga merasa kasihan dengan NP-istri dukun MD.

Pasalnya, setiap kali MD marah, yang menjadi pelampiasan amukannya adala NP.

"Kasihan Bu NP terus jadi sasaran," tuturnya.

Keanehan terjadi di keluarga dukun MD. Kadang pintu rumahnya digembok dari depan dan lampu rumah dimatikan. NP juga tidak diperbolehkan keluar rumah. Sehingga warga pun tak tahu apa yang dilakukan oleh keduanya (MD dan NP).

"Karena pintu digembok dari depan, banyak tamunya balik mengira keluar. Padahal yang punya rumah ada di dalam," katanya.

Warga pun tak menyangka jika MD, NP dan Zd tega melakukan pembunuhan sadis. Meski dikenal kepribadiannya yang tertutup dan jarang ke luar rumah, MD masih sopan ke tetangganya. Sedangkan NP, istrinya juga dikenal tetangga sebagai orang yang supel.

"Yang jelas kami kaget. Kasihan dua anaknya yang laki-laki masih SD. Sedangkan yang perempuan masih SMP. Anaknya yang paling besar sudah rumah tangga. Ditambah lagi, mereka mau merenovasi rumah. Kok malah begini akhirnya," terangnya.

Baca juga:
Massa Penolak Omnibus Law di Surabaya Rusak dan Bakar Pos Polisi

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.