Pixel Codejatimnow.com

Sebelum Pembakaran 2 Orang di Pasuruan, Istri Dukun MD Pinjam Gergaji

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Moch Rois
Dua jenazah korban pembakaran di Pasuruan
Dua jenazah korban pembakaran di Pasuruan

jatimnow.com - Dua orang ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi diikat dan dibakar. Sebelum pembakaran terhadap dua orang asal Pasuruan. NP, istri dukun MD, pada sore harinya sempat meminjam gergaji ke tetangganya.

"Kemarin sore Bu NP pinjam graji (gergaji) ke rumah saya, ya saya pinjami. Setelah itu, Bu NP tidak keluar dari rumah," kata tetangga samping rumah dukun MD, Limiati kepada jatimnow.com, Minggu (20/1/2019).

Kedua korban yang tewas mengenaskan yakni asal Kabupaten Pasuruan, Sya'roni (58) warga Rembang dan Imam Sya'roni (70) warga Kraton, pada Minggu (20/1/2019) pagi.

Baca juga:
Truk Bermuatan Tembakau Dibakar Massa di Pamekasan, Ini Kronologis versi Warga

Polisi pun menetapkan tiga orang yang diduga tersangka pembakaran yang menyebabkan kedua korban tewas mengenaskan.

Ketiga pelaku yakni, insial MD (59) dan NP (30) keduanya adalah pasangan suami istri, warga Dusun Jatigunting, Wonorejo, Pasuruan. Serta tersangka Zd (30) warga Desa Wonosari, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

Limiati, istri Nurul Huda mengatakan, tersangka MD dikenal sebagai pribadi yang sangat tertutup. Sedangkan istrinya, NP dikenal pribadi yang supel.

Kasus pembakaran dua orang tersebut, membuat Nurul Huda (suami Limiati), tidak habis pikir. Kenapa tetangganya itu tega membakar dua orang. Apalagi, lokasi pembakarannya di dekat rumahnya.

"Saya nggak ngerti mau ngomong apa. Kok teganya bakar dua orang di depan rumah saya. Padahal saya ini sepertinya tidak punya salah dengan keluarga MD," ujar Nurul Huda.

Kejadian itu juga membuat syok keluarganya, termasuk istrinya.

"Istri saya sangat syok. Nggak pernah kami mengalami seperti ini," katanya.

Untuk menghilangkan trauma keluarganya. Nurul Huda pun mensucikan titik tempat dibakarnya kedua korban di samping teras rumahnya.

"Selain mensucikan tanah samping rumah dengan air. Saya pun menaburinya bunga dan membacakan surat Yasin. Biar arwah keduanya tenang. Kan mereka tewas secara sadis," jelasnya.

Baca juga:
Massa Penolak Omnibus Law di Surabaya Rusak dan Bakar Pos Polisi