Pixel Codejatimnow.com

Cuaca Ekstrim, BPBD Mojokerto Waspadai Lima Jenis Bencana

Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Mochammad Zaini saat menunjukkan peta rawan bencana Kabupaten Mojokerto.
Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Mochammad Zaini saat menunjukkan peta rawan bencana Kabupaten Mojokerto.

jatimnow.com - Selama November, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mencatat ada lima jenis bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto. Lima jenis bencana tersebut, yakni banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang serta kebakaran.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Mochammad Zaini kepada jatimnow.com, Kamis (29/11/2018). Menurutnya, empat dari lima jenis bencana tersebut dipicu cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini.

"Empat bencana seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan pohon tumbang ini terjadi karena cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini di Kabupaten Mojokerto," ungkapnya.

Untuk banjir, lanjut Zaini, terjadi di kawasan Desa Sadar Tengah, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. "Banjir di lokasi ini diakibatkan tanggul sungai yang jebol. Tapi genangan air tidak sampai berlangsung lama," urainya.

Sementara itu, tanah longsor terjadi di Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Kejadian tanah longsor di lokasi tersebut terjadi hingga dua kali. "Kontur tanah yang lemah akibat musim kemarau panjang kemudian hujan intensitas tinggi menjadi penyebab longsor," jelasnya.

Kejadian angin kencang, kata Zaini, terjadi di kawasan Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. "Ratusan rumah mengalami kerusakan ringan akibat angin kencang tersebut," imbuhnya.

Baca juga:
Pasien RS Unair Kembali Dirawat Dalam Gedung, Usai Dievakuasi di Tenda Darurat

Pohon tumbang, terjadi di kawasan Kecamatan Jetis dan Kecamatan Mojosari. Kejadian pohon tumbang tersebut terjadi lantaran pohon yang sudah berusia tua kemudian diterjang angin kencang.

Zaini menjelaskan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca ekstrim. Di Jawa Timur, puncak hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diprediksi terjadi pada Januari hingga Februari mendatang.

Zaini mengimbau, masyarakat Kabupaten Mojokerto agar turut berdamai dengan lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan terutama di area drainase yang ada di Kabupaten Mojokerto.

Baca juga:
Pasien 2 RS Surabaya Dievakuasi ke Halaman, Bertahan di Tenda Darurat

"Kalau masyarakat bisa berdamai dengan lingkungan, kami yakin, bencana banjir dapat diminimalkan. Kami juga saat ini tengah menggarap pengurangan risiko bencana (PRB), untuk mengurangi fatalitas korban bencana," pungkasnya.